Manchester City vs Liverpool, Tradisi Bisa Berubah

Manchester City vs Liverpool, Tradisi Bisa Berubah

LONDON - Piala Liga tadinya bukan gengsi besar yang harus diperjuangkan oleh klub-klub Premier League. Strata kejuaraan ini pun paling rendah dibandingkan memenangi Premier League juga Piala FA. ‘Kesombongan’ klub-klub Premier League itu runtuh seiring berjalannya roda kompetisi. Di final Piala Liga malam nanti (28/2) di Stadion Wembley, ketika Manchester City dan Liverpool bertemu tak ada lagi sisa cerita arogansi buat memandang remeh kasta Piala Liga. Lihat saja bagaimana ngebet-nya seorang Juergen Klopp memperoleh tropi perdananya bersama Liverpool musim ini. Tactician berusia 48 tahun itu melihat tropi Piala Liga sebagai sesuatu yang vital dan membanggakan. “Saya cukup lama buat menunggu kisah keberhasilan ini. Dan saya akan dengan sangat ‘rakus’ melahap sukses pertama ini,” kata Klopp berapi-api seperti diberitakan Daily Mail kemarin (27/2). Memasuki bulan kelima Klopp bersama The Reds, julukan Liverpool, penampilan Jordan Henderson dkk masih terus naik turun. Sanggup menang atas tim tangguh Manchester City, Chelsea, dan Leicester City, namun kemudian tersungkur di tangan West Ham dan Watford. Parameter lainnya, lihat saja di papan klasemen Premier League. Liverpool sampai dengan pekan ke-26 masih tercecer di posisi delapan klasemen. Padahal masuknya Klopp sebagai nahkoda tim pada 8 Oktober lalu diharapkan menjadi pendongkrak performa Liverpool menuju top four Premier League. “Kemenangan di Piala Liga akan menaikkan konfidensi tim ini. Dan kami punya ide untuk bagaimana menang maka kami harus mewujudkannya dengan mengalahkan City,” ujar mantan pelatih Mainz dan Borussia Dortmund itu. Kalau boleh jujur, kemenangan di Piala Liga inilah sekoci terbaik Liverpool musim ini buat tampil di Eropa. Juara Piala Liga Inggris berhak mengantongi tiket melaju ke babak ketiga kualifikasi Europa League musim 2016-2017. Masalahnya Liverpool bukan dalam kondisi terbaik menjelang laga final ini. Dalam lima laga terakhir, Liverpool menang dua kali, imbang dua kali, dan sekali kalah. Enam pemain menepi karena cedera. Deretan mereka yang cedera adalah Joe Gomez, Danny Ings, Martin Skrtel, Adam Lallana, Brad Smith, dan Joe Allen. Dua nama yang diragukan tampil Dejan Lovren dan Jordan Rossiter. Menuju laga ini, Klopp punya bekal yang apik. Pada pertemuan pertama musim ini di Premier League, Liverpool menghancurkan City dengan skor 4-1 (22/11). Padahal ketika itu, penyerang andalan Liverpool Daniel Sturridge masih belum sembuh dari cedera hamstring. Kini pemain 26 tahun itu sudah fit. Dalam tiga laga terakhir, Sturridge mencetak satu gol dan bermain 136 menit. Sama seperti Klopp, Pellegrini pun berambisi memenangi tropi Piala Liga ini. Pellegrini ingin meninggalkan ‘warisan’ kepada City. Tactician asal Cile itu musim depan sudah hengkang dan digantikan Josep Pep Guardiola. “Saya selalu ingin memenangi semua tropi yang City ikuti. Menang adalah sebuah mentalitas dan mentalitas itu harus dipunyai setiap klub besar,” ucap Pellegrini. Mantan pelatih Villarreal itu meminta maaf kalau di ajang Piala FA, Vincent Kompany dkk sudah tersisih. Pekan lalu (22/2), City digunduli Chelsea 5-1 di babak kelima Piala FA. Namun ketika itu Pellegrini menepikan enam pemain utamanya. Pellegrini menjelang laga ini kehilangan tiga nama karena cedera. Yakni Kevin De Bruyne, Fabian Delph, dan Samir Nasri. Menjelang laga ini, Pellegrini berharap banyak kepada winger Raheem Sterling. Pemain yang didatangkan dari Liverpool musim panas lalu dengan banderol GBP 44 juta (Rp818 Miliar) bisa menunjukkan determinasi tinggi.  (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: