Rusuh Rutan, Lima Tahanan Tewas
Imbas Razia BNN, Petugas Dilempari, Bangunan Dibakar BENGKULU - Kerusuhan besar terjadi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero Bengkulu (bekas Lapas Malabero) tadi malam sekitar pukul 20.30 WIB (26/3). Dari 2 blok di rutan (A dan B) seratus lebih dari total 259 tahanan blok A (17 kamar sel), mengamuk. Mereka yang berstatus tahanan titipan Kejaksaan maupun Pengadilan Negeri itu, berusaha membobol tembok kamar dan melempari petugas rutan dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu, dari dalam ruang tahanan menggunakan kayu dan batu. Itu terjadi pasca razia BNNP yang mengamankan 4 tahanan narkoba, salah seorang bernama Aceng. Kerusuhan tak berhasil dikendalikan 10 petugas BNNP dan Rutan Malabero, sehingga semakin membesar. Puncaknya, ratusan tahanan yang berhasil menjebol jeruji pagar pembatas antara blok A dengan ruang perkantoran mulai melakukan aksi pembakaran. Ruang pertama yang dibakar belum diketahui secara pasti, hanya api pertama tampak dari bagian depan blok A. Api terus membesar hingga membakar seluruh ruangan di blok A. Sementara blok B tidak ada tahanan atau napi, pascadipindahkan ke Lapas Bentiring. Akibat kejadian ini, lima tahanan tewas terbakar dalam kondisi mengenaskan, tinggal tulang-belulang. Selain itu, tujuh tahanan luka-luka. Lima tahanan tewas merupakan tahanan di kamar No 7 blok A. Sejauh ini belum diketahui identitasnya, masih diidentifikasi polisi. Api terlihat membumbung tinggi hingga terlihat dari luar rutan. Warga di sekitar rutan di Kelurahan Malabero ikut panik, karena api cukup besar dan dikhawatirkan merambat ke rumah warga. Pantauan terakhir hingga pukul 00.30 WIB, dapat dipastikan seluruh bagian di Blok A Rutan Malabero hangus terbakar. Dari total 259 tahanan di rutan tersebut, yang berhasil dievakuasi ke Lapas Malabero Bentiring menggunakan tujuh unit mobil tahanan, Polda, Polres dan Kejaksaan, sebanyak 250 tahanan, termasuk tujuh tahanan yang mengalami luka-luka ringan. Kemudian empat tahanan diamankan BNNP sebelum terjadinya kebakaran, lima tahanan lagi masih dalam rutan dalam kondisi luka bakar serius. Dari tujuh orang tahanan mengalami luka, satu di antaranya luka robek di kepala, diduga terkena lemparan batu rekan mereka sendiri saat terjadi kerusuhan, dan panik saat api membesar membakar sebagian Rutan Malabero. Korban tak sampai dilarikan ke rumah sakit. Kronologis kejadian bermula sekitar pukul 19.00 WIB atau setelah Maghrib, petugas BNN Provinsi Bengkulu melakukan penggeledehan di salah satu kamar tahanan dengan sasaran Aceng. Hasilnya, petugas menemukan barang bukti setengah kantong sabu. Bersama Aceng BNNP mengamankan tiga tahanan lainnya. Awalnya proses penggeledahan oleh petugas BNN Provinsi berlangsung kondusif. Namun saat sedang melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti tersebut, aksi provokasi mulai terjadi. “BNN melakukan pengembangan peredaran narkoba di dalam rutan ini. Pelakunya dan barang bukti sudah dapat, tapi ada yang memprovokasi tahanan lainnya, sehingga saat proses pemeriksaan masih berlanjut, puluhan tahahan mengamuk. Mereka membuat kerusuhan. Kami mendapat kabar langsung ke TKP untuk membackup,” kata Wadir Narkoba Polda Bengkulu, AKBP. Supriadi saat baru saja tiba di TKP sekitar pukul 20.30 WIB. Sebagian tahanan di kamar lainnya memprovokasi dengan memukul-mukul jeruji besi kamar. Kerusuhan pun pecah saat kelompok tahanan dari salah satu kamar berhasil keluar dari kamar. Diduga dengan cara merusak kunci gembok dan menjebol tembok. Mereka pun langsung melempari petugas dengan batu dan kayu. Petugas BNN beserta petugas rutan yang jumlahnya tak sebanding dengan jumlah tahanan, langsung keluar membawa Aceng, tiga tahanan lainnya dan barang bukti sabu. Mulai pukul 20.30 WIB, kerucuhan pecah. Petugas rutan keluar mengunci seluruh lapis pintu gedung utama rutan. Sementara ratusan tahanan terus mengamuk memecahkan kaca serta melempari petugas yang berada di luar rutan menggunakan batu. Sekitar pukul 20.40 WIB, bantuan dari Dit Sabara, Intel, Serse Polda Bengkulu, termasuk 1 kompi Brimob dan 1 kompi TNI turun ke Rutan Malabero membantu ratusan personel Polres Bengkulu dan jajaran Polsek mengevakuasi tahanan. Petugas juga menutup seluruh celah keluar dari rutan, gantisipasi tahanan kabur. Bunyi tembakan berseliweran untuk meredam tahanan yang mengamuk. Namun upaya itu belum mampu mendinginkan suasana. Sebaliknya tahanan semakin mengamuk. Mereka mulai membakar bagian gedung. Sekitar pukul 21.15 WIB, kepulan asap mulai tampak dari arah ruang depan Blok A. Diduga menjadi titik awal api. Kobaran api mulai tampak dari luar rutan sekitar pukul 21.30 WIB. Tampak dua titik api dari arah Blok A. Seluruh armana Kantor PBK Bengkulu dikerahkan (total 10 unit) termasuk 2 mobil water Canon Polda melakukan pemadaman api. Suasana begitu mencekam dan semakin memanas, membuat ratusan personel gabungan dari Polda Bengkulu, Polres Bengkulu, Brimob Bengkulu serta TNI mulai masuk ke dalam rutan untuk melakukan evakuasi. Sekitar pukul 21.45 WIB, evakuasi mulai dilakukan. Tahanan yang sebelumnya terjebak di dalam kamar, berhasil diselamatkan. Dari total 259 tahanan, berhasil dievakuasi 250 tahanan ke Lapas Bentiring, 4 di BNNP, 5 tewas terbakar. Seluruh tahanan yang berhasil dievakuasi dikumpulkan di teras rumah warga depan rutan sebelum dipindahkan ke Lapas Bentiring. Dalam evakuasi yang dilakukan petugas, seluruh tahanan tak lagi menggunakan baju. Perlakuan terhadap seluruh tahanan sama, sekalipun mantan pejabat tinggi. Salah satu di antaranya, mantan Bupati Mukomuko, Ichwan Yunus yang sudah sepuh itu, dikawal keluar rutan oleh petugas, hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada. Selanjutnya dia duduk jongkok, dikumpulkan dengan tahanan lainnya di teras rumah warga. Sekitar pukul 24.00 WIB, dapat dipastikan seluruh bagian di Blok A Rutan Malabero hangus terbakar. Menyisakan blok B. Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol M Ghufron yang langsung turun ke Rutan Malabero memimpin evekuasi tahanan dan pemadaman kebakaran membenarkan kerusuhan di Rutan Malabero dipicu dari penangkapan tahanan narkoba oleh BNN Provinsi. \"Pukul 08.00 WIB, anggota BNN dan Polda mau ambil tahanan terkait pengembangan kasus narkoba. Proses penangkapan dan penggeledahan telah memprovokasi tahanan yang lain. Sehingga terjadilah kericuhan dan kerusuhan. Sementara seluruh tahanan yang berhasil dievakuasi dititipkan dulu ke Lapas Bentiring,\" kata Kapolda. (cuy/fiz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: