Karena Cirebon Sudah Mendunia
437 Pebulu Tangkis Daftar Audisi Beasiswa Djarum CIREBON – Cirebon ketiban durian runtuh. Mungkin itu kalimat yang tepat untuk menggambarkan datangnya “tamu istimewa” berupa Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis di Cirebon. Kenapa disebut durian runtuh? Sebab, biasanya, audisi bulu tangkis beasiswa Djarum ada di kota-kota besar. Kini, justru talent scouting yang menghampiri calon-calon penghuni beasiswa Djarum. Rangkaian audisi sendiri digelar di GOR Bima Kota Cirebon mulai hari ini (23/4) hingga Senin nanti (25/4). Audisi ini adalah pertama kali digelar di Kota Cirebon pada event tahunan oleh Djarum Foundation. Pemilihan Cirebon sebagai salah satu tuan rumah bukan tanpa alasan. Sejarah panjang Cirebon sebagai daerah penghasil atlet bulu tangkis kelas dunia jadi alasan utama. Djarum Foundation memandang, Cirebon layak karena sebagai salah satu gudang lahirnya pebulu tangkis nasional. Sejumlah nama seperti Tan Thiam Beng yang aktif di era 1950-an. Lalu adiknya, Tjun Tjun, andalan Indonesia di era 1970-an. Dilanjutkan dengan masa berkibarnya keluarga Wijaya, semisal Chandra, Indra dan Sandrawati Wijaya. Hingga di era sekarang, Cirebon diwakili Ricky Karanda Suwardi dan Anissa Saufika dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Cipayung. “Dengan mendatangi kota-kota yang menjadi gudang pebulu tangkis nasional, kami ingin memastikan bahwa api semangat dari talenta-talenta muda terus berkobar,” ujar Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin dalam jumpa pers di Aula KONI Kota Cirebon, kemarin (22/4). Yoppy juga memandang kalau Cirebon sangat layak menjadi tuan rumah audisi. “Karena Cirebon sudah mendunia dalam hal bulu tangkis,” tegasnya. Sebelum sampai di Cirebon, audisi sudah digelar di sejumlah daerah. Totalnya, 2.798 peserta telah mengikuti audisi di Bandung, Palembang, Purwokerto, Balikpapan, Solo dan Makassar. Dari hasil audisi di enam kota itu, terpilih 91 pebulu tangkis muda untuk bergabung dengan pemusatan latihan PB Djarum di Kudus. Di Cirebon, sudah terdaftar sebanyak 437 peserta. Menurut Yoppy, jumlah peserta masih bisa bertambah. Para legenda bulu tangkis nasional yang dipimpin Christian Hadinata akan menentukan peserta yang lolos. Insting dari para legenda dimanfaatkan Djarum Foundation untuk memilih talenta-talenta terbaik. Proses audisi dilakukan dengan metode yang ketat. Ada penjaringan tahap awal, lalu dilakukan pertandingan. “Kami akan tes teknik dasar setiap peserta. Yang lolos dari penjaringan awal itu akan masuk ke tahap pertandingan,” jelas Cristian Hadinata, ketua tim pemandu bakat. Lewat pertandingan itu, diperebutkan 12 tiket ke Kudus. Yaitu, masing-masing empat semifinalis Kelompok Umur (KU) 15 tahun putra dan KU-13 tahun putra. Serta masing-masing dua finalis dari KU-15 putri dan KU-13 putri. “Selain itu, masih ada super tiket yang akan dipersembahkan kepada atlet yang memiliki bakat istimewa, namun gugur dalam babak-babak awal pertandingan,” ujar Christian. Di sisi lain, Humas Pengurus Pusat (PP) PBSI Yuni Kartika menilai, audisi umum yang digelar Djarum Foundation sebagai program yang sangat bagus karena diseleksi di level akar rumput. “Dengan program ini kita bisa melihat potensi yang terpendam. Karena ada banyak sekali anak-anak Indonesia yang berbakat namun tidak bergabung dengan klub-klub bulu tangkis,” ujarnya. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: