Premier League, Gelar Tiker, Nunggu Duel Mou vs Guardiola

Premier League, Gelar Tiker, Nunggu Duel Mou vs Guardiola

MANCHESTER – Manchester United memang masih belum mengumumkan secara resmi Jose Mourinho sebagai suksesor Louis van Gaal yang dipecat Senin kemarin (23/5). Namun, satu hal yang pasti, kembalinya Mourinho ke Prmeier League bakal memunculkan duel besar antara dirinya dengan manajer Manchester City, Josep Guardiola. Pertemuan pertama keduanya di musim depan direncanakan bakal terjadi di turnamen pramusim, International Champions Cup yang bakal digelar di Stadion Nasional Beijing, Tiongkok, 25 Juli mendatang. Adapun dalam 15 bentrok terakhir, Guardiola unggul dengan memenangkan tujuh laga, di antaranya lima berakhir seri, dan sisanya menjadi milik Mourinho. Jurnalis Inggris, Sid Lowe pun mengatakan, masuknya Mou, sapaan akrab Mourinho, ke Old Trafford, seperti sudah menjadi hal yang digariskan oleh takdir. Dalam pandangan Lowe, hanya Mourinho lah sosok yang dianggap tepat untuk menahan Guardiola sekaligus memberikan keseimbangan di Premier League agar tidak berakhir seperti Barcelona era 2008-2012. ”Mou adalah arch enemy (musuh besar) sekaligus antitesis Guardiola,” kata Lowe dalam kolomnya di The Guardian. ”Ketika Real Madrid menggaet Mou pada musim panas 2010 lalu, tugasnya hanya satu; mengalahkan  Guardiola sekaligus membenamkan Barcelona,” lanjutnya. Antitesis itu paling kental tersaji dalam pemilihan filosofi permainan yang digunakan. Mourinho sejak berkarir sebagai asisten di Barcelona 1996-2000 silam. Sebagai pria yang lekat dengan filosofi sepak bola menyerang tiki-taka nan indah, Mourinho justru mengembangkan sistem pragmatis yang hanya berorientasi pada hasil semata. Strategi ini diperlihatkan Mou ketika memimpin Inter Milan melawan Guardiola dan Barcelona di leg pertama semifinal Liga Champions, 20 April 2010. Saat itu, Inter menghajar El Barca 3-1 di Giuseppe Meazza. Meski pada leg kedua di Camp Nou Barca menang 1-0, hal itu tidak membantu karena agregat hanya 2-3. Inter tidak hanya menyingkirkan Barcelona. Mereka juga menjadi kampiun yang sekaligus menjadi puncak karir Mou yang mempersembahkan treble winner. Musim selanjutnya, ketika Mou sudah ganti berkostum Real, keduanya kembali bertemu pada semifinal Liga Champions. Bedanya, kali ini Guardiola membawa Los Blaugrana, julukan Barca, dominan dengan total agregat 3-1. Meski begitu, pada konferensi pers, Guardiola terang-terangan menyebut pelatih berusia 53 tahun tersebut sebagai sosok yang begitu kuat. ”Dia adalah puto jefe, puto amo (pelatih sekaligus bos sialan). Jujur saja, aku tidak ingin sering melawannya ke depan,” puji Guardiola saat itu seperti dikutip The Guardian. Mourinho sendiri juga menyebut bahwa Guardiola adalah pelatih berbakat. ”Dia pintar. Dia tahu bagaimana memenangkan pertandingan,” kata Mourinho seperti dikutip oleh Goal. Tipikal berbeda kedua tim tidak hanya pada urusan skema permainan. Namun bagaimana mereka melakukan manajemen konflik.                Tidak terhitung berapa kali Mourinho bersitegang dengan pemain sendiri, presiden klub, hingga pelatih lawan. Seperti yang dia lakukan saat mencolok mata mendiang Tito Vilanova. Saat leg kedua Piala Super Spanyol 17 Agustus 2011. Sedangkan Guardiola lebih suka dengan cara kekeluargaan setiap kali berhadapan dengan masalah. Lebih lanjut, United tidak hanya mencari lawan tanding yang sepadan bagi Guardiola, atau membawa mereka kembali ke jalur Eropa ketika mendekati Mourinho. Klub berjuluk Setan Merah tersebut juga ingin kembali mendapatkan pemain berkualitas. Sesuatu yang tidak ada dalam United ketika David Moyes maupun Van Gaal masih berkuasa. Nama-nama seperti Zlatan Ibrahimovic, Nemanja Matic, John Stones, diharapkan bisa berlabuh ke Old Trafford musim depan. Nah, jika saja United berhasil mendapatkan pemain tersebut, bakal ada kepanikan besar dari para penggawa lama seperti Juan Mata, maupun pemain yang baru saja dipromosikan seperti Marcus Rashford, untuk kembali menghuni bangku cadangan. Namun, Memphis Depay menyanggah hal itu jika melihat sederet trofi yang pernah dipersembahkan oleh Mourinho. ”Jika dia bergabung, itu merupakan prospek yang menjanjikan,” kata Depay kepada De Telegraaf. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: