Jelang Ramadan, Pedagang Patrol Waspada Uang Palsu

Jelang Ramadan, Pedagang Patrol Waspada Uang Palsu

PATROL – Peredaran uang palsu (upal) menjelang bulan Ramadan diwaspadai para pedagang. Sebab, transaksi dipastikan melonjak seiring dengan meningkatnya kebutuhan warga dan terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang dua momen tersebut. Agar tidak menjadi korban penukaran upal, sejumlah pedagang melakukan antisipasi dengan melengkapi tempat usahanya dengan money detector atau alat deteksi uang. Upaya itu ternyata cukup jitu, sebagian mereka mengaku tidak lagi terlalu khawatir saat bertransaksi dengan pembeli. “Sekarang lebih tenang, gak was-was lagi kalau nerima uang dari pembeli. Ada alat ini,” ujar Bilal, salah seorang pedagang di tepi jalan raya pantura Patrol sembari menunjukkan sebuah alat pendeteksi uang di tokonya kepada Radar, kemarin. Alat itu, lanjut dia, baru dibelinya sekitar tiga bulan lalu setelah beberapa kali menjadi korban upal dari konsumen yang membeli barang jualannya. Untuk membeli alat tersebut tidak sulit. Selain di sejumlah toko elektronik, juga ada penjual keliling yang menawarkan ke rumah-rumah penduduk. Harganya pun cukup murah yakni Rp80 ribu sampai Rp150 ribu per unit. Pemakaiannya pun tidak merepotkan. Menurut bapak dua orang anak ini, kendati bentuknya sederhana, alat itu efektif untuk mengetahui keaslian uang. Melalui alat itu uang asli akan bisa dilihat dari warna serta garis-garis yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Senada disampaikan Risa (36) pedagang lainnya. Dia mengaku sudah lama melengkapi warungnya dengan alat pendeteksi uang. “Money detector ini sangat penting untuk dimiliki. Untuk mencegah jangan sampai jadi korban upal,” ucapnya. Bahkan, untuk menghalau pelaku penebar upal, money detector miliknya sengaja diletakkan di depan warung sehingga mudah dilihat siapa saja. “Yang mau beli pakai upal, pasti mikir-mikir,” tandasnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: