Euro 2016, Timnas Jerman, Ulangi Memori 44 Tahun Silam
ASCONA – Jerman punya ambisi mematahkan status Spanyol sebagai raja sepak bola Eropa. Gara-garanya, Spanyol berhasil juara beruntun di Euro 2008 dan Euro 2012 lalu. Makanya, koleksi trofi Henri Delauney Spanyol dan Jerman berimbang jumlahnya: tiga buah. Prancis, Jerman, dan Spanyol adalah tiga tim teratas yang difavoritkan menjadi juara versi Oddschecker. Namun daripada terlalu jauh berpikir soal juara, der trainer Jerman Joachim Loew memilih fokus lolos dari persaingan grup lebih dahulu. Jerman berada di Grup C bersama Polandia, Ukraina, dan Irlandia Utara. Dalam daftar raning FIFA kemarin (2/6), Jerman memiliki ranking teratas di Grup C. Bastian Schweinsteiger dkk duduk di posisi empat dan diunggulkan lolos sebagai juara grup. Disusul Ukraina yang duduk di posisi 22. Lalu Irlandia Utara di peringkat 25. Dan paling rendah di Grup C adalah Polandia yang duduk di posisi 27. Nah, mantan penyerang Inggris Michael Owen kepada Mirror menyatakan, Jerman tak terbantahkan sebagai favorit lolos dari Grup C sebagai pemuncak klasemen. Yang menarik di mata Owen malah posisi kedua dan ketiga yang diperebutkan tiga negara. Polandia meski dilihat secara ranking adalah yang terendah, namun punya catatan kualifikasi Euro 2016 yang fantastis. Robert Lewandowski dkk lolos sebagai tim paling produktif dengan capaian 33 gol. Polandia juga membengkokkan sejarah pertemuan dengan Jerman dalam 81 tahun belakangan atau sejak 1933 lalu. Dalam 18 pertemuan sebelumnya, Jerman selalu menang atas Polandia. Maka di babak kualifikasi Grup D 11 Oktober 2014, Polandia untuk kali pertama menang 2-0. “Polandia ini mirip dengan Wales, juga Swedia. Tiga negara ini tergantung dengan satu nama pemain,” kata Owen. “Sehingga jika sang bintang dihentikan, maka habis sudah tim itu,” tambah mantan penyerang Liverpool, Real Madrid, dan Manchester United itu. Sosok yang sangat berpengaruh di kubu Polandia tersebut adalah Robert Lewandowski. Lewy, sapaan Lewandowski, mengemas 13 gol dan menempatkan dirinya sebagai top scorer kualifikasi Euro 2016 lalu. Pelatih Polandia, Adam Nawalka kepada Reuters mengatakan, kemenangan 2-0 saat kualifikasi Grup D dua tahun silam sangatlah berarti. Polandia yang memanggul beban sejarah kalah, akhirnya bisa menang untuk pertama kalinya. “Kemenangan tersebut menjadi satu babak baru dalam sepak bola Polandia. Kami membuat langkah kecil yang berarti, namun jangan terlalu bereuforia lebih dahulu,” ucap Nawalka. Pria 58 tahun itu tahu kalau Jerman ini adalah tim spesialis turnamen. Jerman sudah mengkoleksi tujuh gelar di turnamen mayor seperti Euro dan Piala Dunia. Jerman juara Piala Dunia empat kali dan Euro tiga kali. Bahkan Die Mannschaft, julukan Jerman, punya memori manis dengan menjuarai turnamen mayor secara beruntun. Tahun 1972 atau 44 lalu yang lalu, Franz Beckenbauer dkk juara Euro buat pertama kalinya di Belgia. Dua tahun selanjutnya, Jerman pun menjadi kampiun Piala Dunia di tanah sendiri. Di final Jerman yang ketika itu masih bernama Jerman Barat menang 2-1 atas Belanda di partai final. Sedang der trainer Jerman, Joachim Loew berkata kepada UEFA bahwa persaingan di Grup C ini sangat ketat. Tidak seperti yang dikatakan orang: Jerman akan lolos dengan mudah. Soal Polandia, pria yang mengantar Jerman juara dunia di Brasil dua tahun silan tersebut tahu benar bagaimana sepak terjang anak asuhan Adam Nawalka itu. Meski pada pertemuan kedua di kualifikasi Euro 2016 Grup D Jerman balik menggebuk Polandia 3-1 (4 September 2015), namun Polandia tak bisa diremehkan. “Soal Irlandia Utara, kami cuma memiliki sedikit informasi. Namun melihat rekor mereka di kualifikasi, kami tahu jika Irlandia Utara adalah tim dengan pertahanan bagus,” ucap pria berusia 56 tahun itu. Kemudian untuk Ukraina, Loew menyebutkan Ukraina ini adalah tipikal tim Eropa Timur yang mengandalkan fisik dan kecepatan. Mantan pelatih Stuttgart dan Fenerbahce itu pun memuji transisi bertahan dan menyerang Ukraina yang rapi. Jerman sendiri tidak dalam keadaan terbaik. Selepas memastikan diri lolos ke Prancis, dalam empat laga uji coba terakhir tiga diantaranya berakhir dengan kekalahan. Jerman menyerah 0-2 kepada Prancis (14/11), kalah 2-3 dari Inggris (27/3), dan dibekap 1-3 oleh Slovakia (29/5). Satu-satunya kemenangan Jerman lahir atas Italia dengan skor 4-1 (30/3). “Ada motivasi yang berlipat dari masing-masing lawan kami ketika berhadapan dengan juara dunia. Dengan sisa waktu yang ada kami terus membenahi kualitas tim,” aku Loew. Loew pun membenarkan kalau sangat penasaran pada Euro ketiga kali ini. Pada Euro 2008, Jerman kalah di final oleh Spanyol. Lalu pada Euro 2012, Jerman disikat Italia di semifinal. Namun kemenangan di Brasil lalu membangkitkan motivasi skuadnya. “Sungguh usai kemenangan di Brasil lalu kami sempat beruforia selama tiga bulan setelahnya. Sekarang adalah tantangan terbesar bagi kami untuk mencapai hasil lebih baik dibandingkan tiga Euro sebelumnya,” ujar Loew. Sedang pelatih Ukraina Mykhaylo Fomenko melihat Jerman sebagai favorit Grup C ini. Namun bukan berarti kalau Jerman tak bisa ditumbangkan. Lihat bagaimana tim seperti Polandia dan Slovakia bisa menjungkirkan tim juara dunia tersebut. Fomenko menuturkan akan mengandalkan dua pemain sayapnya, Andriy Yarmolenko dan Yevhen Konoplyanka sebagai motor serangan. Meski jalan Ukraina lolos ke Euro kali ini harus melalui play-off, Fomenko melihat kalau timnya masih bisa melaju ke fase knockout. Di sisi lain, mantan pemain Timnas Inggris, Danny Mills kepada Mirror meyakini kalau Irlandia Utara akan menyengat pada penampilan perdananya di Euro kali ini. Dengan bertumpu kepada pemain Southampton, Steven Davis, Mills memprediksi Irlandia Utara bisa lolos ke babak selanjutnya. Kalaupun tidak lolos sebagai runner-up, masih ada peringkat ketiga yang bisa diincar di Grup C ini. (dra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: