Warga Desa Ampel Ligung Kesulitan Air Bersih

Warga Desa Ampel Ligung Kesulitan Air Bersih

LIGUNG – Normalisasi yang terkait modernisasi sungai Sindupraja membuat ketersediaan air bersih di Desa Ampel Kecamatan Ligung berkurang. Hal itu mengingat ratusan titik sumber mata air di bantaran sungai tersebut sudah tidak berfungsi. “Akibat sumber air terkena imbas normalisasi sungai, masyarakat sangat sulit mencari air bersih. Bahkan untuk kebutuhan MCK, kami terpaksa menggunakan air keruh dari sejumlah sungai baik Cimanuk maupun Sindupraja,” kata Amin, warga setempat. Untuk air yang dikonsumsi sehari-hari, masyarakat masih memanfaatkan air isi ulang. Itupun membuat biaya kebutuhan sehari-hari naik tajam. Dari biasanya isi ulang galon mampu bertahan selama tiga sampai satu minggu, kali ini dua hari sudah habis. Dia menuturkan, sejak puluhan tahun masyarakat di Desa Ampel kesulitan mencari sumber air bersih. “Kami sudah lama menggantungkan kebutuhan sumber kehidupan di sepanjang sungai ini. Meski memang tanah tersebut adalah milik Negara, tetapi air adalah sumber kehidupan kami. Kami meminta secepatnya pemerintah menindaklanjuti dengan mencarikan sumber air yang baru untuk kebutuhan masyarakat Ampel,” pintanya. Kepala Desa Ampel Endang Suhenda AMd membenarkan ratusan masyarakat di wilayahnya kekurangan air bersih, terutama di blok Bojong Tirem. Pihaknya mendesak dinas terkait baik PSDAPE, BMCK, dan BBWS agar segera menyediakan penampungan air bersih. Pihaknya mengirimkan proposal untuk penyediaan air bersih, meningat sudah memasuki musim kemarau. Setiap musim kemarau, masyarakat sangat kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. “Apalagi normalisasi sungai tentu berdampak kepada pengeboran di sepanjang sungai Sindupraja tersebut. Memang Dinas BMCK rencananya akan melakukan pengeboran di titik lain. Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut,” terangnya. Hal senada disampaikan Camat Ligung Hj Roppedah SPd. Pihaknya mendesak ketiga instansi tersebut agar pengajuan masyarakat segera direalisasi. Sumber mata air di pinggir sungai sudah tertutup rapat setelah dilakukan penggusuran. “Selain permohonan lewat proposal, saya juga mendesak Kepala Dinas BMCK dan PSDAPE untuk memikirkan masyarakat kami. BBWS juga kami desak agar jangan diam saja, masyarakat kami sedang memerlukan air bersih,” tegasnya. (ono)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: