600 Pedagang Beras Akan Digiring Masuk Pasar Gaya

600 Pedagang Beras Akan Digiring Masuk Pasar Gaya

SUMBER - Upaya Pemerintah Kabupaten Cirebon memiliki pasar induk beras sewilayah III Cirebon terus dilakukan. Sejumlah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Pedagang Beras mengikuti pertemuan dengan Bappeda dan Distanbunakhut Kabupaten Cirebon. Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Cirebon, Dangi SE mengatakan, Pasar Winong sangat potensial menjadi pasar induk beras di Kabupaten Cirebon. Menurutnya, saat ini pengelolaan Pasar Winong sendiri sudah diserahkan dari pihak swasta kepada pemerintah. Dengan adanya pasar induk beras ini, pihaknya meyakini bisa memangkas harga beras di pasaran. Karena selama ini, para pedagang beras di Kabupaten Cirebon, banyak yang menjualnya ke daerah lain. \"Banyak para pelaku beras di Kabupaten Cirebon yang berjualan ke daerah lain. Ini yang membuat kita yakin pasar induk beras ini bisa terwujud,\" ucapnya. Di Pasar Winong yang dulunya diproyeksikan menjadi pasar sandang itu, terdapat ribuan kios. Nah, untuk menarik minat para pedagang, Dangi memberikan kelonggaran kepada pedagang untuk menempati gratis biaya sewa kios selama satu tahun. \"Kita uji coba terlebih dahulu, saya yakin dengan infrastruktur yang mendukung pasar tersebut, nantinya akan ramai,\" katanya. Kepala Distanbunakhut Kabupaten Cirebon, H Ali Effendi mengatakan, meski area pertanian di Kabupaten Cirebon lebih luas daripada Kabupaten Indramayu, namun para pedagang beras di Kabupaten Cirebon paling banyak. Di Kabupaten Cirebon terdapat sekitar 600 pedagang beras. Mereka biasanya mengambil beras dari daerah lain. Artinya, masyarakat Cirebon piawai dalam hal menjual beras. Sementara itu, pedagang beras di Cirebon disebutkan menyumbang 20 persen beras di Pasar Cipinang. Maka, dengan adanya pasar induk beras di Winong, akan lebih efektif dan memangkas biaya produksi. Di lain sisi, sejumlah Gapoktan dan pedagang beras yang hadir siap mendukung dengan adanya Pasar Winong menjadi pasar induk beras. Namun, mereka berharap agar pemerintah menyiapkan pangsa pasar dan tata niaga pasar beras. Sebab selama ini, para pedagang pasar di Kabupaten Cirebon banyak yang membeli beras di Pasar Pagi Kota Cirebon. Mereka meminta pemerintah bisa menjamin para pembeli agar mau membeli ke Pasar Winong. \"Saya setuju, asalkan pemerintah bisa memberikan jaminan pembeli, dan juga mengatur tata niaga pasar beras,\" kata Sajen, Gapoktan di Kecamatan Karang Wareng. Sementara itu, Dulyani, Gapoktan Panguragan, mengatakan apabila Pasar Winong menjadi pasar induk beras, maka hal ini bisa membantu gapoktan dalam mengakses harga beras yang lebih murah. Karena di daerahnya, termasuk yang daerah produksi beras paling banyak. \"Saat kita panen, banyak stok yang disimpan. Dengan adanya Pasar Winong menjadi pasar induk beras, berarti beras yang ada di petani bisa cepat keluar, dan harganya mungkin saja bisa relatif lebih murah, karena biaya angkutnya lebih murah,\" jelasnya. (jml)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: