PSSI, Selamat Bergabung Riedl
Pelatih Timnas Jelang Piala AFF 2016 JAKARTA – Impian besar Rahmad Darmawan dan Nilmaizar untuk menukangi Tim Nasional (Timnas) Senior di Piala AFF 2016 November mendatang, kandas sudah. Ya, kendati menjadi kandidat pelatih sejak pekan lalu, PSSI ternyata tidak memilih mereka. Sebaliknya, otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu lebih memilih Alfred Riedl sebagai pelatih skuad Merah Putih, julukuan timnas. “Kami tahu bahwa pasti ada yang suka, dan ada juga yang tidak suka dengan keputusan ini. Tapi, demi masa depan timnas, kami harus tegas untuk mengambil keputusan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan di kantor PSSI, Jakarta, kemarin (10/6). ”Kami berharap semua tidak pesimistis dengan pilihan ini,” tegasnya. Penunjukan Riedl tersebut memang sangat di luar perkiraan. Sebab, awal pekan lalu, tim panelis kandidat pelatih timnas yaitu Emral Abus, Benny Dollo dan Ruddy Keltjes telah melakukan fit and proper test kepada sejumlah pelatih. Dan, Riedl tidak termasuk di dalamnya. Para kandidat itu, selain RD -sapaan akrab Rahmad Darmawan- dan Nilmaizar, ada juga Indra Sjafri dan Sutan Harhara. Hanya, sehari setelah menjalani fit and proper test, Indra Sjafri memutuskan untuk menarik diri dari bursa pelatih. Sementara Sutan Harhara yang digadang-gadang untuk menjadi pelatih Timnas U-19, memilih menerima pinangan manajemen Persela Lamongan untuk menjadi pelatih di sana dalam lanjutan TSC-A. Sekjen PSSI, Azwan Karim mengatakan, sejatinya nama Riedl sudah dimasukkan dalam daftar kandidat pelatih Timnas Senior. Hanya saja, mereka sengaja tidak memasukkan mantan pelatih timnas di Piala AFF 2010 itu dalam agenda fit and proper test di depan tim panelis yang berlangsung di kantor PSSI pada 1 Juni lalu. “Karena saat ini PSSI tidak punya dana yang cukup. Emang tiket dari Austria ke sini (Indonesia, red) itu murah apa?,” kata Azwan. “Jadi, setelah melihat beberapa kandidat lain tidak mudah untuk menjadi pelatih, maka kami langsung berkomunikasi dengan Riedl dan dia pun bersedia,” tambah pria asal Jakarta ini. Riedl hanya diberikan tugas untuk menangani Timnas Senior sampai dengan Piala AFF 2016 berakhir. Namun, Azwan enggan membeberkan berapa nilai kontrak yang mereka berikan kepada pelatih berusia 66 tahun itu. Dengan alasan, nilai kontrak ada malasah privasi yang harus dijaga kerahasiaannya. “Intinya, nilai kontraknya sama dengan tahun lalu,” papar Azwan Salah satu sumber internal di PSSI yang enggan identitasnya dipublikasikan mengungkapkan bahwa mereka akhirnya memilih Riedl karena RD dan Nilmaizar sama-sama masih terikat kontrak dengan klub mereka. “Problemnya, PSSI juga harus membayar sejumlah uang kepada klub dua pelatih itu. Dan, PSSI sementara tidak punya dana yang cukup,” kata sumber tersebut. Sebagai catatan, RD saat ini secara resmi masih menjadi pelatih T-Team, salah satu klub Malaysia Super League dan kontraknya baru berakhir di akhir tahun nanti. Sementara Nilmaizar berstatus sebagai pelatih Semen Padang FC yang sedang berkompetisi di TSC-A. Sementara itu, duduk diapit oleh Hinca dan Azwan, Riedl mengatakan bahwa meski waktu yang dia miliki tidak begitu ideal, namun dia optimistis bisa membawa Indonesia mengulangi prestasi di Piala AFF 2010 lalu. Ketika itu, skuad Merah Putih berhasil menembus babak final meski akhirnya keluar sebagai runner-up setelah kalah dari Malaysia. “Target saya adalah Indonesia harus kembali menjadi finalis, sama dengan yang pernah kami raih pada 2010 lalu,” janji mantan pelatih PSM Makassar ini. “Dalam waktu dekat saya mulai akan bekerja, salah satunya dengan memantau pemain untuk segera melakukan persiapan tim,” ujar Riedl sebelum diantar mobil Kijang Inova berwarna silver meninggalkan kantor PSSI. Dalam perkembangan yang sama, salah satu tim panelis kandidat pelatih timnas, Emral Abus mengaku terkejut dengan keputusan PSSI tersebut. Sebab, sebelumnya mereka hanya ditugasin untuk melakukan seleksi kepada pelatih lokal. Dan, Riedl tidak dalam bagian itu. “Saya benar-benar tidak tahu sebelumnya. Saya harus mengklarifikasi ini kepada PSSI,” kata Emral. (ben/ko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: