Di Pantura, Kepolisian Sebar Penembak Jitu

Di Pantura, Kepolisian Sebar Penembak Jitu

CIREBON - Situasi kepadatan juga terjadi jalur pantura, tepatnya di perlintasan lampu merah perempatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (9/7). Volume kendaraan yang melewati jalur tersebut menunjukan peningkatan dan sesekali menimbulkan kemacetan. Arus kendaraan yang mengarah ke Jakarta itu, didominasi mobil pribadi dan kendaraan roda dua. Kepadatan tersebut menimbulkan kemacetan di beberapa titik ruas jalan, seperti yang terlihat di Pasar Pasalaran Kecamatan Weru, Pasar Minggu Palimanan, dan di lampu merah Palimanan. Tampak antrean kendaraan di jalur pantura tersebut mengular hingga mencapai 2 kilometer. Selain dipicu kendaraan pemudik, juga karena aktivitas warga sekitar yang hendak bersilaturrahmi ke sanak saudara, dan aktivitas becak yang mulai beroperasi di sekitar pasar tumpah. Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP sugeng Hariyanto melalui salah satu petugas Lalu-lintas di lampu merah Palimanan, Iptu Ujang mengatakan, arus balik pada H+2 ini mulai memadati ruas pantura. Oleh karena itu, pihaknya bersama petugas melakukan antisipasi lonjakan kendaraan di ruas pantura. “Seperti pemudik yang akan bertujuan ke Bandung, bisa mengambil jalur Kramat, Kecamatan Dukupuntang, dan masuk lewat Majalengka. Untuk Jakarta akan diarahkan melewati jalur pantura Arjawinangun,“ pungkasnya. SABTU-MINGGU PUNCAK ARUS BALIK Puncak arus balik tahun 2016 diprediksi akan terjadi hari ini, Sabtu (9/7) hingga Minggu (10/7). Para pemudik sendiri akan mulai melintasi Cirebon dari mulai siang hingga malam. Mengantisipai terjadinya lonjakan kendaraan pada arus balik kali ini, Polres Cirebon Kota pun sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi di antaranya menyiapkan jalur pengalihan ke arah jalur alternatif Indramayu via Kapetakan jika kondisi jalur utama pantura mengalami kepadatan. “Kita prediksi puncaknya akan mulai Sabtu dan Minggu. Jika ada kepadatan, tentunya lalu lintas akan kita alihkan ke jalur alternatif,” ujar Kapolres Cirebon Kota AKBP Indra Jafar SIK kepada Radar. Namun, dijelaskan Indra, pengalihan arus lalu lintas pemudik ke jalur alternatif hanya akan dilakukan pada siang hari, mengingat belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi pemudik di jalur alternatif. “Di sana PJU masih minim, otomatis pengalihan hanya akan dilakukan pada siang hari,” imbuhnya. Untuk mengamankan rute yang akan dilalui para pemudik di jalur alternatif, Indra mengaku sudah menyiapkan tim tindak dan sniper di titik –titik kerawanan, terutama di daerah perbatasan Indramyu-Cirebon. “Kita siapkan tim juga, ini agar tidak ada kendala yang mengahalangi perjalanan para pemudik, baik yang berseragam ataupun yang berpakaian preman,” tuturnya. Menurut data yang diterima Radar dari pos hitung Dishub Kota Cirebon, jumlah kendaraan yang melintas hingga pukul 15.00 WIB, sedikitnya sudah melintas sekitar 14.531 sepeda motor, 3.502 mobil pribadi, 411 bus dan 89 truk. Jumlah tersebut akan bertambah berkali-kali lipat jika sudah memasuki arus puncak. Pasalnya, saat puncak arus mudik yang terjadi pada H-3 lalu, jumlah kendaraan yang melintas saat itu adalah 130.854 kendaraan. (arn/dri)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: