Penumpang Bus Makin Turun

Penumpang Bus Makin Turun

CIREBON - Pengguna jasa Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Harjamukti Kota Cirebon makin tahun kian menurun. Setidaknya, dari data tahun 2008 dan 2009, tercatat pengguna jasa angkutan umum mengalami penurunan signifikan, mencapai 209.976 orang. Dari data yang dilansir UPTD Terminal Harjamukti Kota Cirebon, tercatat tahun 2008 ada 273.738 bus dengan penumpang sebanyak 1.184.134 orang. Sedangkan untuk tahun 2009 dengan 225.023 bus, penggunanya turun menjadi 974.158 orang atau turun hingga 209.976 penumpang. Kepala UPTD Terminal Harjamukti, Hendi diwakili staf program UPTD Terminal, Yusuf mengaku, penurunan pengguna jasa layanan angkutan umum, karena faktor para penumpang yang biasa menikmati layanan ini sebagian besar telah memiliki kendaraan pribadi. “Banyaknya pemilik kendaraan pribadi yang dimanfaatkan sebagai angkutan jalur mudik, menyebabkan angka kuantitatif dari jumlah penumpang merosot drastis,” kata Yusuf di hadapan Komisi II DPR RI, Yosef Umarhadi MSi saat kunjungan kerja, Sabtu (14/8). Ditanya prediksi untuk tahun 2010, Yusuf belum berani memastikannya, karena data belum disusun. Dari beberapa sumber penumpang pengguna jasa layanan angkutan umum, keengganan mereka menggunakan jasa layanan angkutan umum jalur darat, karena fisik dari fasilitas umum, seperti tempat duduk, tempat sampah, semakin kurang layak. Selain itu, faktor rendahnya pelayanan umum menjadi masalah kedua mereka meninggalkan layanan angkutan umum. Susanto, warga Buah Batu Bandung ini memprediksi, perlahan tapi pasti, terminal akan ditinggalkan konsumen seiring dengan fasilitas umum yang kurang memadai, ditambah dengan pelayanan yang semakin buruk. “Jelas saja kalau penumpang lebih memilih kendaraan pribadi, mereka juga enggan menggunakan kendaraan umum, melihat fasum tiap tahun semakin buruk,” kata dia. Dibyo, sopir bus Bhineka, ditemui saat menunggu penumpang menjelaskan, ada sekitar 40 bus Bhineka yang melayani penumpang tahun ini. Jumlah ini turun dibandingkan dengan jumlah bus yang diturunkan tahun 2009 sebanyak 50 bus. “Tahun ini mudik semakin sepi, diperkirakan hanya 40 bus Bhineka saja yang diturunkan untuk melayani arus mudik tahun ini,” papar dia. Untuk tarif, Dibyo memastikan tahun 2010 ini, Bhineka tidak menaikkan tarif Cirebon-Bandung. Kondisi ini diperkuat, karena tiap bulan pengguna jasa layanan angkutan AKAP tidak berpotensi mengalami lonjakan. “Untuk Bhineka sendiri sudah 2 tahun ini masih menerapkan tarif lama,  Cirebon-Bandung tetap Rp35 ribu. Sementara kami tidak menaikkan tarif,” tukasnya. (ung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: