Timnas Brasil, Olimpiade Juga Punya Gengsi

Timnas Brasil, Olimpiade Juga Punya Gengsi

RIO DE JANEIRO – Tidak akan ada bintang keenam di atas logo CBF apabila Brasil berhasil menjadi juara di cabor sepak bola Olimpiade 2016. Prestasinya pun hanya akan tercatat di bagian terbawah dari daftar juara Seleccao, julukan Brasil. Masih kalah dibandingkan ketika menjadi juara Piala Dunia dan Copa America. Tetapi, juara sepak bola Olimpiade seakan menjadi hadiah kecil yang sangat dirindukan. Tidak hanya Brasil. Demikian juga dengan ke-15 negara kontestan Olimpiade lainnya. Masih adanya bintang-bintang yang turun di Rio de Janeiro, Brasil, besok WIB (3/8) menandakan Olimpiade masih memiliki gengsi besar. Tanyakan saja pada pemain-pemain yang merumput di klub-klub besar Eropa. Pada sepekan ke depan, klub-klub Eropa sudah memulai persiapan terakhirnya sebelum memulai musim kompetisi baru. Nah, begitu besarnya gengsi Olimpiade, beberapa pemain sampai rela bersitegang dengan klubnya agar diberi tiket ke Rio de Janeiro. Salah satunya Marquinhos. Demi membela Brasil di Olimpiade, bek berusia 22 tahun itu sampai tidak peduli namanya masuk di dalam daftar jual bursa transfer musim panas oleh klubnya, Paris Saint-Germain (PSG). Padahal, pasca bermain dalam ajang Copa America Centenario 2016 di bulan lalu, Les Parisiens –julukan PSG– memberinya lampu hijau untuk kembali ke Brasil. \'\'Nyatanya, pada akhir-akhir ini PSG seakan membuat segalanya menjadi semakin sulit. Tetapi, kami belum berhenti untuk mendiskusikan segala kemungkinan. Saya tetap konfiden. Toh, usia saya di saat ini masih dalam usia yang diperbolehkan untuk bermain di Olimpiade,\'\' ujar Marquinhos, dilansir dari Goal. Tanda-tanda Marquinhos bakal mendapat akibat dari kengototannya mempertahankan gengsi Olimpiade di depan kepentingan klub sudah terlihat. Tidak ada nama Marquinhos di dalam skuad PSG saat mengikuti turnamen pramusim International Champions Cup (ICC) 2016. Barcelona dan Arsenal sudah menantinya andai dalam sepekan ke depan Marquinhos dilepas klub juara Ligue 1 itu. Konon, pengorbanan Marquinhos untuk Timnas Brasil itu senilai dengan EUR 30 juta (Rp436,8 miliar). \'\'Tenang, semuanya akan baik-baik saja,\'\' lanjutnya. \'\'Brasil, sebuah kehormatan untuk menjadi wakil negara Anda demi mendapatkan medali yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Saya lebih bersemangat bergabung dengan tim Olimpiade,\'\' kicau Marquinhos dalam Twitter-nya. Luan Aoas, saudara Marquinhos, secara terpisah mendukung keputusan saudaranya itu. Dikutip dari Marca, Luan mempertanyakan di mana hati nurani para petinggi PSG. Di satu sisi, tutur Luan, saat membela PSG Marquinhos melakukannya dengan penuh dedikasi. Itu sebabnya Marquinhos masuk di dalam starting XI langganan PSG musim lalu. \'\'Rasanya perlu untuk mengetuk perasaan mereka (petinggi PSG). Marquinhos ini ingin bermain di Olimpiade, dan kami merasa harus mewujudkannya. Andaikan belum juga ada titik tengah dari yang terjadi antara Marquinhos dan PSG ini, maka kami akan dengan serius memikirkan langkah untuk pergi dari Paris,\'\' ancam Luan. Marquinhos bukan satu-satunya pemain bintang Brasil yang merasakan friksi di klubnya untuk mengenakan jersey kuning Timnas Brasil. Kapten Brasil Neymar da Silva Santos Junior pun demikian. Neymar bahkan sampai merelakan kesempatannya bermain Copa America hanya untuk Olimpiade. Di sisi jadwalnya, Olimpiade lebih merugikan bagi La Blaugrana,  julukan Barcelona, klub Neymar. Dibandingkan dengan Copa America yang digelar setelah kompetisi usai, Olimpiade digelar di saat juara La Liga 2015-2016 itu mematangkan persiapannya untuk kompetisi baru, 21 Agustus nanti. Sama seperti Marquinhos, Neymar sempat diisukan bakal dilepas Barcelona jika tetap ngotot bermain di Olimpiade. Bedanya, Barcelona memilih jalan tengah dengan meminta Neymar memilih antara Olimpiade atau Copa America. \'\'Karena Barcelona tidak ingin saya bermain di dua kompetisi, maka saya diminta memilih salah satunya. Dan saya dengan tegas memilih Olimpiade,\'\' kata Neymar, dalam wawancara di salah satu acara TV di Brasil, Programa do Jo. Felipe Anderson jadi bintang ketiga Brasil yang harus terlibat friksi dengan klubnya, Lazio. Dua bulan lalu, striker yang sudah mencetak dua gol untuk timnas Brasil itu sempat melancarkan protesnya ke pihak klub berjuluk Biancoceleste itu. \'\'Maaf saya pernah melakukannya, namun ini soal mimpi yang menjadi nyata,\'\' ungkap Anderson. \'\'Maaf juga apabila saya terlambat bergabung dengan tim. Saya melakukan ini semua bukannya saya dalam liburan musim panas. Saya hanya ingin merasakan Olimpiade. Ini akan jadi semangat saya, pun demikian begitu kembali lagi ke klub nanti,\'\' lanjutnya, dalam sebuah wawancaranya dengan Lazio Style Radio. Selain Neymar, Marquinhos, dan Anderson, pelatih Brasil Rogerio Micale masih memiliki satu nama pemain bintang lain, yaitu Rafinha. Dibandingkan dengan Olimpiade 2012 London, bintang yang dibawa Brasil ke Olimpiade relatih menurun. Di London, masih ada Thiago Silva, Marcelo, Alexandre Pato, Oscar, dan Neymar. Artinya, ini Olimpiade kedua bagi Neymar. Dengan empat wakilnya, Brasil sejajar dengan Jerman sebagai negara yang paling banyak untuk memasukkan pemain berlabel bintang. Di Die Mannschaft –julukan Jerman– bahkan menyertakan dua anak muda yang sempat menjadi nominator skuad Euro 2016. Misalnya bek tengah Matthias Ginter dan gelandang Julian Brandt. Der trainer Horst Hrubesch juga membawa serta dua pemain bersaudara, Sven Bender dan Lars Bender. Sedangkan negara kontestan-kontestan lainnya rata-rata hanya menyertakan satu nama pemain bintang. Tanpa diperkuat Lionel Messi atau Sergio Aguero, Argentina diperkuat striker Atletico Madrid, Angel Correa. Di skuad Korsel, Son Heung-min memilih untuk meninggalkan persiapan pramusim di klubnya Tottenham Hotspur. Lebih dari sekedar menginginkan trofi Olimpiade untuk Taeguk Warriors, julukan  Timnas Korsel. Son juga mengejar satu kemudahan andaikan mampu membawa Korsel menjadi juara di Olimpiade. Ya, kemudahan tersebut adalah iming-iming bakal dibebaskan dari tugas wajib militer. Pemain Termahal Asia Sepanjang Masa tahun lalu itu diperbolehkan meninggalkan wamil (wajib militer) untuk dua tahun beruntun apabila membantu Korsel juara di Olimpiade. Karena itulah Spurs melepaskannya ke timnas. Karena dianggap lebih bagus melepaskan Son dalam sebulan tapi terbebas dari wamil dalam dua tahun. Di antara para pemain bintang yang terlibat dalam Olimpiade, John Obi Mikel menjadi pemain tertua dengan 29 tahun. Tidak salah apabila pelatih Nigeria Samson Siasia memberikan posisi kapten timnas kepada gelandang bertahan Chelsea itu. Fungsi Mikel bagi Super Eagles –julukan Nigeria– itu bukan hanya sebagai leader di lapangan. Sebagai pemain dengan gaji termahal dibandingkan dengan skuad Nigeria lainnya, Mikel pun seakan punya tanggung jawab secara finansial bagi timnasnya. Gaji per pekan Mikel di Chelsea musim 2015-2016 lalu berada di kisaran GBP 75 ribu (Rp1,29 miliar). Diberitakan di African Football, Mikel menyumbangkan seperempat kali gaji per pekannya di Chelsea untuk Nigeria. Mikel menyumbangkan uang pribadinya sebesar GBP 23 ribu (Rp396 miliar) untuk mendanai akomodasi timnas Nigeria selama di Brasil. \'\'Mikel melakukannya setelah mengetahui kondisi tim ini. Kalian harus tahu, kami belum mendapatkan uang sepeser pun sejak kami meninggalkan Nigeria (awal pekan kemarin 26 Juli),\'\' sebut salah seorang pemain Nigeria yang enggan disebutkan namanya kepada Kola Daniel, reporter African Football. Persoalan finansial ini mengulangi pengalaman buruk Nigeria. Dua tahun lalu, juga terjadi di Brasil, Nigeria sempat mengalami keterlambatan suplai uangnya selama menjalani hari-hari pertama di Piala Dunia 2014. Untuk kali ini, Siasia sebenarnya sudah meminta pemenuhan anggaran itu sejak lima bulan lalu. Mikel sendiri sudah bergabung dengan rekan-rekannya sehari sebelum skuad Nigeria mendarat di Rio de Janeiro, 25 Juli. \'\'Bagian pertama pramusim di Chelsea sudah saya ikuti, Sekarang waktunya untuk terbang ke Atlanta lalu lanjut bergabung bersama dengan Timnas Nigeria di Olimpiade 2016,\'\' tulis Mikel dalam akun Instagram-nya. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: