Penertiban Rongsok di Panguragan Masih Temui Kendala

Penertiban Rongsok di Panguragan Masih Temui Kendala

CIREBON - Selain dikeluhkan camat Panguragan, masalah limbah rongsok tampaknya belum selesai. Pasalnya, pengusaha rongsok banyak yang tidak mengindahkan kebersihan maupun kesehatan lingkungan. Halaman rumah menjadi tempat penimbunan rongsok menjadi pemandangan lumrah. Bahkan, saking membeludaknya rongsok, tanah milik pemerintah dan tetangga pun menjadi salah satu tempat timbunan. \"Jangankan memikirkan untuk ketertiban lingkungan, untuk tempat rongsok saja masih kurang. Sampai tanah milik mertua saya dijadikan penyimpanan rongsok,\" kata salah satu anak pengusaha rongsok, Dulmanan. Komentar netizen juga beragam saat camat Panguragan mengeluhkan rongsok di wilayahnya. Menurut netizen, kebanyakan dari pengusaha rongsok hanya memikirkan kepentingan sendiri, tidak peduli orang lain. Padahal masalah rongsok sama halnya dengan sampah. Ketika musim penghujan tiba, bisa menimbulkan potensi wabah penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD). Camat Panguragan Syafrudin mengatakan, untuk mengatasi masalah rongsok di wilayahnya sudah mempunyai solusi. Pihaknya akan membuat gudang sewa bagi pengusaha rongsok di tanah yang tidak produktif. \"Nanti pengusaha rongsok akan berjajar dikapling dengan sistem sewa. Sehingga tidak ada yang menyimpan rongsok di rumahnya masing-masing lagi,\" ujar Syafrudin. Harapannya, para pengusaha rongsok yang berada di pinggir jalan dan di tengah perumahan bisa dipusatkan di tempat tersebut. Tujuannya, agar jalan maupun pemukiman warga bisa lebih rapi dan bersih. Menurut Syafrudin, rencananya itu baru dikoordinasikan dengan pengusaha rongsok. Namun, hampir semua pengusaha rongsok yang besar menyetujui hal tersebut. Sejauh ini, kendalanya terkait infrastruktur jalan. Karena jalan menuju kapling rongsok yang direncanakan harus dibeton. Sehingga membutuhkan anggaran besar. \"Harapan Pemerintah Kabupaten Cirebon bisa membantu permasalahan ini dengan memperbaikinya jalan tersebut supaya bisa menjadi alternatif yang nyaman bagi pengendara,\" tutur Syafrudin. (cecep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: