Olimpiade Rio, Demi Emas Pertama

Olimpiade Rio, Demi Emas Pertama

BRASILIA – Seperti sayur tanpa garam. Maka seperti itulah rasa penasaran orang Brasil kepada timnasnya mengenai medali emas sepak bola Olimpiade. Sejak partisipasi pertama Samba, sebutan Brasil, di Olimpiade 1952 Helsinki lalu tak sekalipun podium tertinggi berhasil dinaiki. Kini kans buat meraih mimpi yang tertunda 64 tahun itu di depan mata. Neymar dkk mendapat dukungan penuh buat rakyat Brasil yang dua tahun lalu bermuram durja karena Brasil terhenti di semifinal Piala Dunia 2014. Brasil akan menjalani laga pembuka Grup A melawan Afrika Selatan besok pagi (5/8) di Estádio Nacional Mané Garrincha. Stadion yang diberi nama seperti legenda Brasil era 1950-an hingga 1960-an itu berkapasitas 72 ribu penonton akan dipenuhi sorakan mendukung Brasil. Nah, seperti diberitakan Jornal de Brasilia kemarin (3/8), arsitek Brasil U-23 Rogerio Micale masih mengutak-atik komposisi pemainnya. Apakah 4-2-3-1, 4-1-3-2, atau 4-1-4-1. Dilaporkan  dalam latihan kemarin, Micale sama sekali tak menggelar sesi game untuk menjajal formasi para pemainnya. Hanya Neymar, Gabriel Jesus, Marquinhos, Thiago Maia, dan Daouglas Santos berlatih intensif dengan bola. “Saya bergantung kepada Neymar. Pelatih manapun akan sangat bahagia jika punya seorang Neymar dalam skuadnya,” ucap Micale. Pria yang sukses mengantar Brasil ke final Piala Dunia U-20 tahun lalu itu memang berharap kalau pemain Barcelona itu akan menjadi berkah buat Brasil dan seluruh rakyatnya kali ini. Micale seperti ditulis ESPN adalah tipe pelatih yang memberikan kebebasan anak asuhnya buat berekspresi. Pria kelahiran Salvador Brasil itu menghargai kemampuan individu anak asuhnya. Kamicale, julukan Micale, pun sudah kenyang dengan pengalaman tim junior. Pengagum sepak bola menyerang ala Josep Guardiola ini sudah 15 tahun di level pembinaan. Micale berharap Neymar sudah melupakan kegagalan di Olimpiade 2012 lalu. Micale lantas memuji Neymar sebagai pemain dengan hati yang besar dalam memimpin rekan-rekannya. “Neymar sudah menunjukkan kalau dia sudah lebih sekadar pemain bintang. Namun mendapat respek dari semua pemain dalam tim ini,” ujar Micale. Goal menganalisis ketika skuad Micale menang 2-0 atas Jepang Senin (1/8) lalu, trio lini depan Brasil tampil menggigit. Neymar yang ditemani Gabriel \'Gabigol\' Barbosa dan Gabriel Jesus di lini depan terlihat nyaman. Trio ini juga bisa dengan cair merotasi posisinya. Dan Micale melihat anak asuhnya sudah menemukan kegairahan dalam permainan. Sesuatu yang hilang dalam sepak bola Brasil belakangan. Brasil kehilangan kiper Fernando Prass yang harus menjalani operasi pada tulang sikunya. Prass akhirnya diganti kiper Atletico Paranaense, Weverton Pereira da Silva. Dari rekam jejak histori Brasil dalam dua edisi Olimpiade terakhir, Brasil tak pernah kalah. Di Olimpaide 2008, Brasil membuka laga dengan kemenangan 1-0 atas Belgia. Kemudian di Olimpiade 2012, Brasil menang 3-2 atas Mesir. Sementara itu, kapten Afsel Keagen Dolly kepada Goal tak sabar untuk bertemu dengan Brasil. Penyerang Mamelodi Sundowns itu berharap timnya bisa menandingi kekuatan Brasil. “Saya tak sabar berhadapan dengan Neymar dalam pertandingan perdana kami. Kami berjuang agar tak kalah secara memalukan,” tutur pemain berusia 23 tahun tersebut. Di atas kertas, jelas Afsel yang menurunkan pemain U-23 plusnya bukan bandingan sepadang dengan Brasil yang bergelimang talenta. Namun siapa tahu, Brasil dalam tekanan mental dan Afsel memanfaatkan peluang tersebut. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: