Walikota Dream(ing) Team

Walikota Dream(ing) Team

Bagikan Undangan, BK-Diklat Gedor Pintu Pukul 02.00 Dini Hari KESAMBI - Pengumuman mutasi yang dilakukan walikota sedikit berbeda dan aneh. Pengumuman mutasi kemarin juga memunculkan kekecewaan di internal PNS, mereka menganggap kabinet the dream team (tim impian) yang digembar gemborkan walikota hanyalah isapan jempol. Tinggalah kabinet the dreaming team (tim yang bermimpi) lantaran mutasi kali ini sebatas mengembalikan para pejabat eselon II ke posisi mereka sebelumnya. Seperti Sukirman SE kembali menduduki kursi kepala dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah (DPPKAD). Posisi tersebut merupakan jabatan pria yang akrab disapa Maman Kirman ini, sebelum pindah ke dinas perhubungan informatika dan komunikasi (Dishubinkom). Begitu juga Yati Rohayati yang kembali pulang ke ke dinas perindustrian perdagangan koperasi dan UMKM (Disperindagkop-UMKM). Sebelumnya Yati menjabat kepala badan penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu (BPMPPT). Selanjutnya Dana Kartiman dari kepala dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata (Disporbudpar) kembali ke jabatan staf ahli. Drs H Hayat MSi juga mudik ke disporbudpar. Setelah sebelumnya menjabat kepala badan perpustakaan dan arsip daerah (Bapusipda) dan staf ahli walikota. Jamaludin yang sebelumnya menjabat asisten administrasi umum dan pernah juga menjabat kepala dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi (Dinsosnakertrans) kembali menjabat kepala Dinsosnakertrans. Ir Budi Rahardjo juga reuni dengan sejawatnya di dinas pekerjaan umum perumahan energi dan sumber daya mineral (DPUPESDM). Sebalum menjadi kepala badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) dan staf ahli walikota, Budi pernah menjabat di DPUSDM. “Mutasi kali ini memang spesial mas, spesial amburadulnya. Saya heran walikota kok bisa mengganti orang yang benar-benar kerja,” ketus salah seorang pejabat eselon III usai pelaksanaan mutasi di Gedung Korpri, Jl Brigjen Dharsono, Jumat (5/8). Mutasi kali ini sesuai prediksi sebelumnya terkesan sangat mendadak. Walikota kabarnya membahas mutasi dalam sebuahu rapat tertutup di Kabupaten Kuningan, Kamis malam (4/8). Rapat itu sangat tertutup dan dihadiri sekretaris daerah serta badan kepegawaian pendidikan dan pelatihan (BK-Diklat). Hasil penggodokan nama-nama yang di-rolling walikota baru tersedia pukul 00.00 WIB. Kondisi ini membuat pegawai di BK-Diklat sibuk bukan kepalang. Surat undangan yang mulai dicetak dini hari itu, kemudian dibagikan ke satuan kerja perangkat daerah (SKPD) saat itu juga. Surat undangan mutasi itu dititipkan ke penjaga malam kantor SKPD. Tidak hanya itu beberapa pejabat eselon II terpaksa kediamannya digedor pukul 02.00 WIB untuk menerima undangan. Soal kekecewaan PNS yang dimutasi, Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH sebenarnya jauh-jauh hari sudah mengingatkan. Bahkan dalam beragam kesempatan dia menyebut agar hasil mutasi ini tidak dipandang negatif dan suudzon. Azis menyebut hasil mutasi merupakan upaya penyegaran untuk kinerja yang lebih baik. GUS MUL NYUSUL DILANTIK SENDIRI Mendadaknya pengiriman undangan mutasi membuat salah satu pejabat eselon II yang terkena rolling tak hadir. Drs H Agus Mulyadi MSi yang menjabat kepala Disperindahkop-UMKM saat mutasi dilaksanakan tengah berada di Bandung. Gus Mul –sapaan akrab Agus Mulyadi- dipindah untuk menggantikan Asisten Pemerintahan yang sebelumnya dijabat Drs H Moch Korneli MSi. Tentu saja tidakhadiran pria jangkung ini sempat menimbulkan sejumlah spekulasi. Tetapi, walikota menyebut ketidakhadiran Gus Mul karena yang bersangkutan sedang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) II. Alasan ketidakhadirannya juga sudah diterima. “Mutasi ini mendadak dan baru tadi malam diputuskan, sedangkan yang bersangkutan sudah memiliki agenda di Bandung,” ujar walikota. Tak hanya itu, dalam waktu dekat Gus Mul juga akan pindah tugas ke sekretariat negara (setneg), karena yang bersangkutan mengikuti seleksi dan masuk tiga besar. Hanya saja dirinya belum bisa memastikan kapan mantan wadir umum dan keuangan RSUD Gunung Jati ini resmi pindah ke Jakarta. Di tempat terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BK-Diklat), Drs H Anwar Sanusi MSi mengungkapkan, rencananya Gus Mul akan dilantik untuk jabatan barunya dalam beberapa hari mendatang. Yang tak kalah menarik batalnya Drs Sutisna MSi pindah ke dinas perhubungan informatika dan komunikasi (dishubinkom). Sutisna santer dikabarkan pindah, namun batal lantaran ada anggota dewan yang menemui walikota. Dalam pertemuan tersebut anggota dewan menyampaikan permohonan untuk tidak mengganti Sutisna dari jabatan sekwan. Pertimbangannya, Sutisna berprestasi dan dalam tiga tahun audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), setwan selalu mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP). “Pak Tisna mampu mengontrol kita dari kesalahan dan kalau diganti tidak ada jaminan kita-kita ini (anggota dewan) akan selamat dari kesalahan administrasi yang bisa berujung kepada pidana. Kita sampai 2019 ingin selamat dan tidak mau masuk penjara,” ujar anggota dewan yang dekat dengan walikota ini. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: