Ducati, Victory Perdana di Depan Mata

Ducati, Victory Perdana di Depan Mata

SPIELBERG - Mengejar kemenangan setelah era Casey Stoner berakhir, sama sekali bukan urusan gampang bagi Ducati. Terbukti, semenjak musim 2010 berakhir, tak satupun kemenangan diraih pasukan Bologna. Di balapan pertama usai jeda musim panas ini kemenangan pertama mereka sudah begitu dekat. Sepekan ke depan, seri balapan MotoGP bakal berlanjut di Austria, setelah libur tiga pekan. Untuk kali pertama sejak 14 tahun balapan kelas premium kembali ke Red Bull Ring. Dengan kembalinya GP Austria ke kalender balap MotoGP, apakah terbuka pula peluang Ducati meraih kemenangan pertamanya? Dalam tes yang digelar 19-20 Juli lalu di Red Bull tampak jelas pembalap-pembalap Ducati dan tim satelitnya mendominasi. Memang pimpinan klasemen saat ini Marc Marquez dan rekan setimnya di Repsol Honda Dani Pedrosa tidak turun lantaran jatah uji coba mereka sudah habis. Tapi rival terbesar Honda, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi (Movistar Yamaha) benar-benar khawatir dengan karakter trek sepanjang 4,326 kilometer itu. Lorenzo sampai menyebutnya “sangat cepat dan berbahaya”. Di sisi lain, motor Ducati tampak begitu menyatu dengan trek yang hanya punya sembilan tikungan itu. Di Red Bull Ring power mesin sangat berperan dengan sedikit menafikan kelincahan akselerasi. \'\'Kalau balapan berlangsung besok kamilah favorit juaranya,\'\' ucap rider Ducati Andrea Iannone begitu menyelesaikan uji coba dua hari tersebut dikutip Cycle World. Catatan waktu tercepatnya 1 menit 23,240 tak tertandingi siapapun. \'\'Ketika kami membandingkan dengan banyak trek yang sudah dilalui sejauh ini, kami rasa trek inilah yang paling cocok untuk Ducati,\'\' lanjut rider yang musim depan bakal membela Suzuki Ecstar itu. Iannone menggunakan chassis baru hasil evolusi dari edisi sebelumnya di uji coba hari pertama tersebut. Hasilnya positif dan dia mengaku nyaman. Andrea Dovizioso rekan setimnya, menjadi pembalap tercepat di hari pertama dan satu-satunya rider yang berselisih di bawah setengah detik (0,440). Menurutnya, trek itu memungkinkan motor bisa berakselerasi cepat saat menggunakan gigi 1-2. \'\'Kami juga banyak bekerja sama dengan Michelin, karena sudah pasti mereka akan kesulitan menghadapi trek seperti ini. Tapi secara keseluruhan feeling-ku sangat bagus di sini,\'\' katanya yakin. Masalah yang kemudian muncul adalah ban Michelin. Di hari pertama uji coba ban tidak mampu bertahan lebih dari 10 lap. Untungnya, di hari kedua saat permukaan trek mulai banyak dipenuhi karet ban, kondisinya membaik. \'\'Jadi kita lihat nanti ban seperti apa yang akan dibawa Michelin ke Austria. Jika performanya bagus ini akan menjadi balapan hebat untuk kami,\'\' tandas Dovi. (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: