Dedi Mulyadi: Orang Pintar Harus Jadi Dutanya Desa

Dedi Mulyadi: Orang Pintar Harus Jadi Dutanya Desa

CIREBON – Dalam workshop Desa Inklusi yang digelar di Hotel Grage Cirebon, Selasa (9/8)  turut hadir Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.  Menurutnya, Konsep Desa Inklusi yang harus dilakukan adalah dengan cara mempertahankan warisan budaya leluhur, selain itu harus memberikan pendidikan enterprenureship di dalamnya, sehingga seluruh nilai-nilai kebudayaan bisa menjadi naskah akademik dan menjadi informasi untuk pembelajaran banyak orang. “Bukan dibalik kaya sekarang, desa digurui oleh ilmu-ilmu yang tidak begitu cukup untuk pedesaan. Dampaknya adalah terjadinya kesemerawutan budaya desa,” kata ketua Partai Golkar Jawa Barat itu. Ia juga mengatakan, saat ini banyak orang yang menggunakan pemikiran luar dan didoktirinkan kepada orang-orang desa yang menyebabkan terjadinya kemerosotan moralitas, kemerosotan ekonomi, dan konflik sosial. “Sekarang harus dibalik, orang-orang pintar harus menjadi dutanya desa menyampaikan tentang inklusifisme yang menjadi kecerdasaan masyarakat pedesaan, yang sudah dipakai sejak zaman dulu,”pungkas Dedi. Wahid Foundation bekerjasama dengan Gedhe Foundation menggelar dialog publik dan workshop terkait Desa Inklusi  di Hotel Grage Cirebon, Selasa (9/8). Desa Inklusi merupakan istilah untuk menunjukkan sikap dan perilaku yang terbuka, menghargai keragaman, membuka akses yang setara bagi kaum minoritas, dan integrasi sosial bagi kelompok yang terpinggirkan. Dalam diskusi tersebut juga dibahas, besarnya komitmen yang ditunjukkan pemerintah desa dalam penerapan prinsip inklusi sosial tidak lepas dari perubahan regulasi yang terkait dengan desa. Lahirnya UU No 6/2014 tentang Desa memberi peluang bagi desa untuk mengambil kebijakan strategis melalui peraturan desa, peraturan kepala desa, maupun peraturan bersama antar desa. (fazri)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: