Petani Gantar Lagi Gemar Menanam Cabai

Petani Gantar Lagi Gemar Menanam Cabai

GANTAR – Petani di Kecamatan Gantar dikenal ulet, pekerja keras dan cerdas. Tuntas musim panen padi Musim Tanam (MT) Gadu, mereka tidak malah menganggur. Sembari menunggu waktu MT Rendeng berikutnya, mereka ramai-ramai mengonversi lahan persawahan menjadi lahan pertanian tanaman cabai. Kebiasaan inipun didorong oleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Indramayu agar petani mengembangkan tanaman cabai untuk mendukung pendapatan ekonomi. Pasalnya permintaan komoditas cabai cenderung meningkat, sehingga menjadikan peluang tersendiri bagi petani. Oleh Distanak pula, Kecamatan Gantar menjadi salah satu lumbung cabai karena produksinya yang melimpah. Kepala Distanak Kabupaten Indramayu, Ir H Firman Muntako MSi melalui Kepala UPTD Tanak Kecamatan Gantar, Hadi Joko Pramono SE menyebutkan, saat ini dari luas lahan 5.789 hektare, sedikitnya 1.000 hektare sawah tadah hujan sudah mulai ditanami cabai. Sisanya dimanfaatkan petani untuk menanam aneka palawija seperti kedelai, jagung, timun dan pare. Dari luas 1.000 hektare itu, sekitar 200 hektarenya berada di Desa Gantar. “Kecamatan Gantar ini salah satu wilayah lumbung cabai. Setiap tahunnya selalu surplus,\" kata Kepala DPTP Kabupaten Sukabumi, Sudrajat di Sukabumi, Selasa. Selain memenuhi kebutuhan lokal, mayoritas produksi cabai dari Kecamatan Gantar untuk memasok pasar induk sayuran di luar Kabupaten Indramayu. Seperti wilayah Bandung, DKI Jakarta, Tangerang dan Bogor. Menurutnya, petani cabai di Kecamatan Gantar saat ini sudah menggunakan teknologi tepat guna untuk mempercepat proses olah tanah, tanam hingga panen. Lahan pertanian padi seusai panen, mendukung untuk pertumbuhan cabai. Hal ini disebabkan karena jerami dan batang-batang padi yang sudah busuk bisa menjadi pupuk dan menyuburkan tanah untuk tanaman cabai. Kuwu Gantar, Manan menambahkan, dari 1.000 hektare tanaman cabai itu, sekitar 200 hektarenya berada di desanya. Hasil panen cabai petani Desa Gantar mampu menembus Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang. (kho)        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: