Bupati Hadiri Pemakaman Empat Korban Sungai Citaal
KUNINGAN - Duka mendalam dirasakan masyarakat Kecamatan Ciwaru atas tewasnya empat siswa kelas 2 SDN II Garajati, Kemal, Aril, Denis dan Farid di Sungai Citaal, Desa Garajati. Kemarin Selasa (24/7), ribuan warga tumplek di jalanan mengiringi pemakaman empat bocah yang dikenal “geng cerdas dan berprestasi” tersebut, di TPU Garajati. Proses pemakaman empat jenazah tersebut begitu mengharukan. Selain diiringi warga, empat katil jenazah (keranda) juga dikawal ratusan sahabat korban dari SDN II Garajati beserta guru, hingga Kadisdikpora Drs H Maman Suparman MM. Mereka membawa serta karangan bunga duka cita. Duka, sekaligus perasaan terpukul juga ditunjukkan Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda dengan takjiah ke lokasi. Dia ditemani istrinya, Hj Utje Ch Suganda, Wakil Bupati H Momon Rochmana, Kapolres AKBP Wahyu Bintono HB, Dandim 0615 Letkol Kav Sugeung WA, dan Camat Ciwaru Solihin. Para pejabat tersebut ikut mengiringi empat jenazah hingga dikebumikan. Isak tangis orang tua beserta keluarga mewarnai prosesi pemakaman. Usai pemakaman, salah satu ibu korban bahkan jatuh pingsan. Bagaimana tidak, anak tunggal kesayangannya mendadak tewas ketika dirinya bersama suami tengah menjalankan usaha dagang di Jakarta. Selama ini anaknya tinggal bersama sang nenek. Karena pingsan, ibu korban kemudian dibopong petugas Satpol PP ke rumah duka. “Sebagai orang tua dan kepala daerah, saya ikut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya sangat terpukul. Di bulan suci Ramadan, bulan yang penuh berkah tetapi ada peristiwa yang memilukan,” ungkap Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda usai pemakaman di TPU Garajati. Aang menambahkan, musibah ini tentu perlu diresapi, bahwa Tuhan telah memanggil mereka di usia belia, di tempat mereka bermain. Di mana memang Sungai Citaal merupakan tempat bermain anak-anak desa sejak dulu. “Sewaktu kecil, saya sendiri sering berenang di sungai. Apalagi di bulan Ramadan, bermain di sungai sangat ditunggu. Tapi ternyata tempat bermain mereka kini, membuat mereka pulang ke Rahmatullah. Maka kita doakan agar diterima di sisi-Nya,” kata Aang. Dia lalu mengimbau para kepala desa agar tidak bosan untuk mengingatkan, bahwa Kecamatan Ciwaru dikelilingi oleh sungai. Sehingga harus hati-hati. Aang juga meminta kepada warga Kecamatan Ciwaru dan beberapa desa lain, untuk tidak mengambil batu kali di sungai. Karena, jika batu kali diambil, bisa muncul kubangan-kubangan yang berbahaya bagi anak-anak. “Bisa saja karena kubangan sungai semakin dalam, lumpurnya meninggi dan melekat. Akibatnya anak tidak bisa lagi berenang bebas, hingga tenggelam dan tewas. Makanya jangan ngambil batu kali. Selain merusak alam, juga berbahaya. Mohon diperhatikan buat kades, camat dan muspika untuk terus disosialisasikan, kalau perlu diawasi,” tandas Aang. Kepada keluarga empat korban, Aang menyatakan pemerintah daerah akan menyiapkan bantuan untuk mengadakan tahlilan. Kapolres AKBP Wahyu Bintono HB sementara menduga, musibah tewasnya empat siswa kelas SDN II Garajati adalah kecelakaan. “Tapi tetap akan kita panggil saksi-saksi untuk penyelidikan,” ucapnya singkat. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: