2 Anggota Kelompok Santoso Menyerah

2 Anggota Kelompok Santoso Menyerah

JAKARTA— Pengejaran anggota kelompok Santoso diprediksi akan selesai dalam waktu dekat. Pasalnya, mental anggota Santoso menurun pasca kematian gembong teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso. Kemarin (9/8) Polri memastikan dua anggota kelompok Santoso yakni, Jumri dan Salman menyerahkan diri. Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, penyerahan dua anggota kelompok Santoso itu menunjukkan adanya kemungkinan mental mereka telah menurun pasca tewasnya Santoso. ”Apalagi, sebelumnya sudah berulang kali ada maklumat untuk menyerahkan diri,” paparnya. Rentetan tewasnya Santoso, lalu menyerahnya istri Santoso dan dua anggotanya ini juga menunjukkan bahwa kelompok tersebut menguatkan kemungkinan tersebut. Bisa jadi, anggota kelompok Santoso saat ini sudah kehilangan arah dan kondisinya terdesak. ”Kalau sudah tidak ada pilihan, tentu wajar kalau mengambil langkah menyerah,” jelasnya. Dengan begitu, Polri tetap memiliki harapan agar anggota kelompok Santoso lain yang masih dalam pengejaran bisa mengambil langkah yang sama. Boy menjanjikan bahwa anggota kelompok Santoso akan diperlakukan dengan baik saat pemeriksaan oleh kepolisian. ”Saya harap Ali Kalora dan Basri juga bisa menyerah,” terangnya. Penyerahan diri dua anggota Santoso itu terjadi dalam waktu yang berbeda. Untuk Salman, pada Minggu (5/8)  menyerahkan diri ke Babinkamtibmas di sebuah kebun di Tamanjeka, Poso. ”Ada informasi kalau Salman berada di kebun keluarganya, lalu keluarganya ditemui oleh Babinkamtibmas dan Satgas 1 yang dipimpin AKBP Yogi,” terangnya. Saat itu, diaturlah upaya untuk menurunkan Salman dari kebun keluarga tersebut. Dia menjelaskan, setelah berhasil diturunkan, Salman dibawa ke Polres Poso. ”Kami periksa kesehatannya terlebih dahulu,” ujarnya. Lalu, untuk Jumri menyerah pada Jumat (5/8) melalui perantara dari Kakak Ipar Jumri, Andreas. Dari Andreas ini diketahui bahwa Jumri akan menyerahkan diri di Dusun Ratulene, Poso. ”Kami jemput dia di dusun tersebut dan sekarang sedang menjalani pemeriksaan,” terangnya. Boy menjelaskan, dengan penyerahan diri dua anggota Santoso ini, maka jumlah anggota Santoso yang masih dikejar tinggal 16 orang. Mereka semua tentunya diprediksi masih memiliki senjata. ”Yang jelas, makin berkurang kekuatannya,” ujarnya. Sementara terkait kelompok teroris Kitabah Gigih Rahmat di Batam yang kemungkinan terhubung dengan Bahrun Naim, Boy mengaku masih dalam pendalaman. Yang pasti perencanaan menyerang Singapura itu diketahui dari pembicaraan di media sosial. ”Pembicaraan antara Gigih Rahmat dengan Bahrun Naim,” jelasnya. Apakah sudah menemukan persenjataan yang akan digunakan untuk menyerang Singapura? Boy memastikan belum ada persenjataan yang ditemukan. ”Kami masih mengejar di mana senjatanya disimpan,” paparnya. (idr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: