Ikan Situ Sangiang Banjaran Doyan Roti

Ikan Situ Sangiang Banjaran Doyan Roti

BANJARAN - Obyek wisata Situ Sangiang di Desa Sangiang Kecamatan Banjaran, masih memiliki dmagnet bagi para pengunjung wisata alam. Situ Sangiang yang memiliki panorama alam yang masih asri kini lebih tertata bila dibandingkan dengan kondisi beberapa tahun lalu. Dari pantauan Radar Selasa (9/8), tingkat kunjungan  selain hari libur tidak ramai dan pengunjung jumlahnya hanya puluhan.  Tarif masuk ke lokasi wisata alam per orang Rp15 ribu. Di pintu masuk situ Sangiang tertulis larangan untuk memberi makan kera. Di kawasan Situ Sangiang memang banyak terdapat kera. Saat tiba di lokasi situ, para pengunjung disambut para pedagang roti untuk makan ikan di situ Sangiang. Seorang pedagang roti, Yani menuturkan ikan-ikan di situ Sangiang doyan makan roti dan makanan roti itu tidak kotor karena langsung disantap oleh ikan-ikan. Belum lama ini, kata Yani, bupati Sutrisno bersama anak cucunya juga berkunjung ke Situ Sangiang. “Ikan di Situ Sangiang bukan takut didekati orang, tapi justru malah mendekat,” tutur Yanig. Sementara salah seorang kuncen yang enggan disebutkan namanya mengatakan, meski di Situ Sangiang hidup ribuan ikan berbagai jenis seperti ikan emas, lele dan lainnya tapi air situ tidak bau amis. Dia juga menyebutkan pernah terjadi bencana Desember 1980 lalu. Menurutnya, saat itu  terjadi hujan lebat dan diantara Gunung Ciremai ada sebuah gunung yang mengalami longsor dan menimpa  warga di sekitar Sangiang hingga  Sindangpala dengan korban jiwa mencapai 142 orang. “Musibah di Situ Sangiang pada tahun 1980 itu bukan dari air situ yang muncrat, tapi karena longsor gunung Gerhalang yang ada di atasnya,” bebernya. Soal larangan para pengunjung tidak boleh memancing atau mengambil ikan di Situ Sagiang, karena untuk kelestarian ikan-ikan tersebut. “Meskipun di sekitar situ banyak pepohonan, tapi  daun-daunnya tidak ada di situ. Coba lihat dan perhatikan air situ bersih dari sampah daun- daunan,” ujarnya. Sejumlah pengunjung juga ada yang mandi di situ sambil member makan ikan. Seorang pengunjung asal Kelurahan Majalengka Kulon, Tarsim mengaku baru pertama kali  mengunjungi objek wisata alam tersebut. Menurutnya, suasana di situ cukup dingin dan menyenangkan bisa memberi makan ikan. Dikatakan Tarsim, jalan menuju lokasi wisata dari Banjaran meskipun sempit tapi  cukup bagus dan beraspal. Namun naik turun dan berkelok-kelok. (ara)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: