Gawat! Anak TK Sudah Disusupi Pengaruh Radikalisme dan Terorisme

Gawat! Anak TK Sudah Disusupi Pengaruh Radikalisme dan Terorisme

CIREBON - Berdasarkan survei Wahid Foundation, Jawa Barat jadi provinsi tertinggi dalam kasus radikalisme dan intoleransi berkedok agama. Salah satu daerah yang rawan di antaranya Cirebon. Bahkan, pada 2011 lalu Cirebon sempat mendapat serangan teror bom bunuh diri di Masjid Az-Zikra, kompleks Mapolres Cirebon Kota. Akibatnya, pelaku tewas dan puluhan polisi luka-luka saat hendak salat Jumat. “Terorisme dan radikalisme memang ada di tengah-tengah lingkungan kita, ini perlu diwaspadai,” ujar Direktur Fahmina Institute, Rosidin saat memberikan materi seminar sehari deradikalisme agama yang digelar DPD KNPI Kabupaten Cirebon di convention hall Rumah Sakit Permata, Kedawung, Selasa (9/8). Menurut Rosidin, berdasarkan data, terdapat 7 orang asal Cirebon yang menjadi pelaku terorisme. Kemudian 24 orang ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat aktivitas kegiatan terorisme. Bahkan, ada 11 pelajar di salah satu SMA negeri menolak mengikuti upacara bendera dan pelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. “Parahnya lagi, pada mata pelajaran anak-anak TK, sudah disusupi ajaran terorisme seperti pada belajar kosa kata,” tuturnya. Tentu saja dengan data tersebut, Cirebon sudah termasuk zona merah terorisme yang perlu ditanggulangi dengan baik. Sebab, tidak menutup kemungkinan warga Cirebon dan sekitarnya yang terlibat aksi terorisme dan radikalisme bertambah. Terlebih, banyak kalangan pemuda yang mempelajari ajaran agama hanya secara tekstual. “KNPI harus menjadi motor penggerak untuk kembali membumikan Pancasila dan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin,” bebernya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: