116 Calhaj Kuningan Berangkat Mendadak

116 Calhaj Kuningan Berangkat Mendadak

KUNINGAN- Kacau. Pelayanan bagi para calon jamaah haji (calhaj) di Kabupaten Kuningan mengejutkan banyak pihak. Bagaimana tidak, para calhaj yang seharunya berangkat tanggal 30 Agustus, justru dipaksa berangkat pagi ini, Kamis (11/8). Data yang berhasil dihimpun Radar Kuningan, para calhaj yang dipaksa berangkat itu berasal dari kloter 58. Jumlah mereka 116. Berangkat secara paksa itu dilakukan karena calhaj kloter 5 yang sudah berangkat kemarin ternyata belum memenuhi kuota karena ada yang belum menerima visa. 116 calhaj yang dipaksa berangkat pagi ini nantinya akan bergabung dengan 344 calhaj yang sudah berangkat kemarin. Seperti diketahui, kuota untuk kloter 5 sebanyak 450 calhaj. Sampai keberangkatan kemarin, yang berangkat menuju Bekasi dari kloter 5 hanya 344 orang. Nah, untuk menutupi kuota, maka ditarik 116 calhaj dari kloter 58. Padahal 116 calhaj itu baru dijadwalkan berangkat ke Bekasi pada 30 Agustus nanti. Pihak Kemenag Kabupaten Kuningan mengakui kondisi itu. “Betul, yang berangkat dari kloter 5 baru 344 orang. Guna menutupi kuota, maka ditarik dari kloter 58 sebanyak 116 calhaj. Kebetulan 116 calhaj itu visa mereka sudah beres. Mereka berangkat besok subuh (pagi ini, red),” ucap Kepala Kemenag Kuningan Drs H Undang Munawar kepada wartawan usai pelepasan calhaj di Terminal Tipe A Kertawangunan, Kuningan. Pihaknya menyadari keputusan ini membuat para calhaj shock. Tapi Kemenag mengklaim sudah melakukan pembicaraan dengan para calhaj. Bupati Kuningan Acep Purnama juga menegaskan pemerintah akan membantu para calhaj. “Meski mereka berangkat terpisah, namun nanti pas berangkat ke Tanah Suci bareng. Jadi jangan khawatir. Kami menjamin hal itu,” tandas Acep saat pelepasan kemarin. PENYELENGGARA DINILAI TELEDOR Sementara itu, majunya jadwal keberangkatan calhaj kloter 58 bersamaan dengan kloter 5 memicu keluhan dari masyarakat. Mereka menilai penyelenggara haji teledor dalam mempersiapkan keberangkatan para calhaj. Keluhan ini menjadi pemandangan di kantor Kemenag Kuningan, kemarin (10/8). Beberapa calhaj mendatangi kantor Kemenag Kuningan guna mempertanyakan keberangkatan yang dipercepat itu. Pasalnya mereka merasa belum melakukan persiapan matang jika harus berangkat dadakan. “Saya ini masuk kloter 58 yang mestinya berangkat tanggal 30 Agustus nanti, tapi ternyata sore ini (kemarin, red) diinformasikan harus berangkat bersamaan dengan kloter 5. Ya kurang persiapan,” keluh salah seorang pria paruh baya yang menghindar tatkala hendak ditanyakan identitasnya. Hal serupa dialami Hj Nining Kurnia, seorang calhaj asal Desa Caracas, Kecamatan Cilimus. Perempuan yang sudah mendaftar 6 tahun lalu itu memilih untuk menunda keberangkatannya tahun depan. Kemarin (10/9) siang, ia tampak menandatangani lembar surat penundaan keberangkatan. ”Yang namanya jamaah ke Makkah untuk beribadah. Ibadah itu butuh kenyamanan dan ketenangan. Butuh mental yang kuat. Jadwal sudah ditetapkan tanggal 30 malah dimajukan. Memangnya mau ke Cirebon atau ke Bandung,” ketusnya. Nining merasa kasihan kepada calhaj yang lanjut usia. Mereka seolah dipaksa untuk segera berangkat tanpa persiapan matang. Tak heran jika beberapa dari calhaj ada yang pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. “Tadi malam (kemarin malam, red) banyak yang pingsan dan ada beberapa di antaranya yang dibawa ke rumah sakit gara-gara kaget harus segera berangkat. Mereka kaget dipaksa berangkat, karean tahunya jadwal berangkat tanggal 30 Agustus,” tutur Nining. Dia menyayangkan seolah penyelenggara haji hendak menyengsarakan para calhaj. “Ek nyangsarakan jamaah sugan. Ditambah lagi ditakut-takuti nanti berangkatnya tahun depan atau dipindah ke kloter 6 atau 7. Mental calon haji kan tambah ngedrop. Mereka kaget, mereka terombang-ambing,” tandasnya.  (mus/ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: