Mata Air Kena Longsor, PDAM Minta Maaf

Mata Air Kena Longsor, PDAM Minta Maaf

KUNINGAN – Sumber mata air Batu Nganjut yang diandalkan PDAM Tirta Kamuning dalam memasok kebutuhan air masyarakat dilanda longsor. Akibatnya, kualitas air dari mata air di lereng Gunung Ciremai yang disalurkan ke pelanggan wilayah Cirendang, Kramatmulya dan sekitarnya itu kurang. Insiden longsor ini terjadi ketika hujan deras mengguyur, belum lama ini. Tanah di sekitar mata air Batu Nganjut yang gembur itu terkikis air hujan. Akibatnya, air jadi keruh dan kotor. “Ini bencana alam, tapi tetap kami meminta maaf kepada para pelanggan, khususnya masyarakat Gunungkeling, Cirendang, Kasturi, Kedungarum dan tiga perumahan yakni Perum Alam Asri, Mutiara Kasturi dan Pesona Kasturi, karena kualitasnya tidak baik,” kata Direktur PDAM Deni Erlanda SE MSi didampingi Kabag Hublang Anto Riyanto dan Kabag Produksi Maman Suherman, Kamis (11/8). Setelah mengetahui terjadi longsor, pihaknya langsung mengupayakan perbaikan kualitas. Pengurasan reservoir dan jalur pipa distribusi pun segera dilakukan. Informasi tidak baiknya kualitas air, disampaikan pula lewat radio dan pengeras suara di masjid-masjid. “Alhamdulillah sekarang mulai bersih. Besok (hari ini, red) juga akan bersih seperti semula. Sekali lagi kami mohon maaf kepada masyarakat karena tidak sempat menginformasikan langsung pas terjadinya longsor,” ujarnya. Mata air Batu Nganjut merupakan salah satu mata air andalan PDAM yang terletak di wilayah Cisantana. Debitnya 30 liter per detik. Cakupan layanannya mencapai sekitar 3.000 pelanggan di wilayah Cirendang, Kramatmulya dan sekitarnya. Dari sisi kuantitas, debit air dari Batu Nganjut memang kurang besar. Terlebih jika memasuki musim kemarau. Namun pihaknya sudah mengupayakan penambahan pipa transmisi, masih dari Batu Nganjut. Sehingga diharapkan pada musim kemarau nanti tidak muncul adanya pasokan seret. “Mudah-mudahan tidak terjadi seret air di musim kemarau,” harap Deni. Dalam upaya peningkatan pelayanan, pihaknya pun sudah membangun IPAS (Instalasi Pengolahan Air Sederhana) di Gunung Keling. Uji cobanya baru dilakukan satu bulan ke belakang. Keberadaan IPAS tersebut diharapkan pula dapat meningkatkan kualitas pasokan air. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: