Warga Kertajati Sewakan Lahan ke Petani Brebes

Warga Kertajati Sewakan Lahan ke Petani Brebes

MAJALENGKA - Memasuki musim tanam ketiga tahun ini, masyarakat di wilayah Kertajati kembali menyewakan lahannya kepada para petani bawang merah asal Brebes. Hal yang selalu dilakukan para petani Desa Pakubeureum dan Kertawinangun Kecamatan Kertajati itu karena harga sewa lebih menguntungkan dibanding menggarap lahan sendiri. “Setiap selesai panen musim tanam kedua, petani di sini sering menyewakan lahannya kepada petani asal Jawa Tengah. Musim tanam ketiga khawatir tidak tersedia air,” kata petani setempat, Suryono. Menurutnya, jika bertani palawija seperti bawang merah membutuhkan modal cukup besar dan petani di wilayahnya tidak banyak yang memiliki keahlian menanam bawang. Tahun ini harga sewa lahan pertanian untuk bawang merah mencapai Rp8,4 juta per hektare atau Rp12 ribu per bata (14 meter persegi) sekitar tiga bulan. Alasan lain, jika ditanami sendiri dengan padi belum tentu para petani mendapat keuntungan sebesar dengan kondisi minim air. Apalagi kalau menggunakan pompa air biayanya sangat besar. Belum lagi ancaman hama tikus saat kemarau yang biasanya mewabah. “Memang hampir semua petani di wilayah kami menyewakan lahan pertanian, terutama lahan-lahan sawah yang cocok untuk tanaman bawang merah,” terangnya. Sistemnya tergantung kesepakatan antara penyewa dengan pemilik lahan. Ada aturan harga sewa lahan disesuaikan dengan hasil pemeriksaan tanah oleh para petani bawang yang akan menyewa lahan. Untuk tanah dengan kadar PH 4 hingga 5, sewa lahan antara Rp7 ribu hingga Rp8.500 per bata. Sedangkan untuk kadar PH tanah 6 hingga 7, sewa lahan mencapai Rp10 ribu hingga Rp14 ribu per bata. Petani lain di Desa Pakubeureum, Tarmad (52) mengatakan lebih dari 100 hektare lahan yang disewa petani bawang merah. Fenomena itu telah dilakukan bertahun-tahun. Harga sewa setiap tahun juga mengalami kenaikan. Tahun lalu harga sewa lahan hanya Rp10 ribu per bata, namun sekarang naik menjadi Rp12 ribu per bata. “Malah untuk lahan sawah yang berada di pinggir saluran irigasi harganya masih bisa nego. Lebih mahal dari harga sewa lahan di tempat lain,” tuturnya. Mahalnya harga menurutnya karena pengusaha bawang akan lebih mudah mengairi lahan serta distribusi juga lebih mudah. Selain menguntungkan petani, system sewa juga menguntungkan warga yang tinggal di sekitar wilayah tersebut. Pemilik pompa air berkapasitan besar juga bisa menyewakan pompanya. (ono)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: