5 Ribu Benih Patin dan Nilam Dilepas di Bendungan Rentang

5 Ribu Benih Patin dan Nilam Dilepas di Bendungan Rentang

JATITUJUH – Sebagai bentuk nyata pengabdian pada masyarakat dan wujud pelestarian lingkungan, puluhan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Universitas Padjadjaran (KKNM UNPAD) menebar ribuan ekor benih ikan di Sungai Cimanuk Bendungan Rentang Kecamatan Jatitujuh. Prof Yayat Dhahyat, dosen pendamping lapangan (DPL) sekaligus ketua Program Profesor Masuk Desa (PPMD) mengatakan, sekitar 5.000 ekor benih dilepas terdiri benih ikan Patin 4.000 ekor dan nilam 1.000 ekor. Menurutnya, sungai selain sebagai sumber air minum dan irigasi pertanian, di dalamnya juga merupakan sumber gizi berupa ikan. “Menjaga kebersihan sungai akan menjaga keberadaan ikan, sebaliknya bila sungai tercemar sudah dipastikan ikan tidak ada yang hidup. Kegiatan ini untuk membimbing para mahasiswa dan masyarakat menjadi pelopor pelestari lingkungan,  sehingga ekosistem yang ada tetap lestari,” jelas Yayat kepada Radar, Minggu (14/8). Program konservasi tersebut dimaksudkan untuk mengajak masyarakat ramai-ramai menebar ikan ke sungai. Kegiatan tersebut didasari keprihatinan atas kondisi sungai di yang tidak lagi menjadi habitat ikan. “Sudah sangat jarang ikan di sungai terutama di perkotaan. Hal itu akibat pencemaran dari industri maupun rumah tangga. Tak sedikit pula sungai di pedesaan juga tercemar pestisida dan pupuk sintetis yang penggunaannya berlebihan,” ujarnya. Sementara itu, Camat Jatitujuh Drs Yoyo menekankan pentingnya kesadaran lingkungan sejak dini. Mahasiswa diharapkan bisa menjadi teladan bagi masyarakat dan generasi muda lainnya agar lebih menyadari pentingnya menjaga lingkungan, termasuk ekosistem yang ada di sungai. Dengan memelihara dan merawat sungai, berarti mereka telah memberikan kontribusi positif bagi generasi penerus dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat di sekitar sungai. Yoyo menghimbau masyarakat yang berada disekitar sungai agar menjaga keberadaan benih ikan, dan sekitar enam bulan mendatang dia mempersilakan untuk memanen. “Kita juga harus merawat sungai, karena banyak sekali yang akan kita dapatkan apabila kita merawat dengan baik. Di dalam sungai banyak terdapat berbagai macam ekosistem yang dapat kita manfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Nanti panen hendaknya menggunakan cara-cara yang ramah lingkungan. Jangan dengan menggunakan setrum apalagi racun atau portas,” tandasnya. (gus)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: