Ada Masjid Berarsitektur Kapal Laut di Cimahi
Entah sudah ada di tempat lain atau baru pertama di Indonesia, sebuah masjid didesain seperti layaknya kapal laut berdiri megah di Jalan Bapak Ampi RT 02/06 Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Selintas, orang tidak akan menyangka jika bangunan seluas 90 meter persegi berarsitektur kapal ini adalah masjid. Nah, bagaimana awal mula ide pembangunan ini? Laporan: BUBUN MUNAWAR, CIMAHI UNIK, itulah yang tergambar dari gaya arsitektur Masjid Al Baakhirah. Bagian atas terlihat seperti buritan, atau biasanya menjadi tempat bagi sang Kapten Kapal lengkap dengan kemudinya. Tak hanya itu, tangga menuju lantai dua dihiasi dengan bendera warna warni dengan hiasan pohon kurma di samping masjid. Ya, arsitektur Masjid mirip kapal laut ini memang terbilang unik. Kata warga, pembangunan ini terinspirasi dari kisah Nabi Nuh. ”Pembangunan Masjid Al Baakhirah ini terinspirasi oleh peristiwa Nabi Nuh yamg menyelamatkan umatnya saat bencana air bah terjadi ratusan tahun yang lalu,” kata Sekretaris DKM Masjid Al Baakhirah, Budi Atmojo kepada Cimahi Ekspres (Radar Cirebon Group). Untuk pembangunannya sendiri, didanai oleh keluarga almarhum Budianto tokoh masyarakat setempat yang juga mantan nakhoda kapal laut. ”Waktu almarhum masih hidup, beliau punya cita-cita ingin membuat sebuah kenangan dan mengabadikannya untuk kepentingan warga sekitar, cita-cita almarhum baru bisa diwujudkan setelah tiada. Istri serta anak-anak almarhum mengeluarkan dananya untuk pembangunan masjid yang sudah diwakafkan kepada warga di sini,” sebutnya. Selain sebagai nakhoda kapal di perusahaan pelayaran, almarhum Budianto juga merupakan orang pertama yang menakhodai Kapal Kerinci dari Jerman ke Indonesia. ”Beliu juga pernah berjasa kepada bangsa ini dengan ikut dalam peperangan melawan penjajah saat peristiwa perang Trikora,” paparnya. Kata Budi, untuk pembangunannya sendiri berjalan selama 8 bulan. Ini lebih cepat dari target sebelumnya yakni, 11 bulan. ”Tanah dan bangunan masjid ini sudah diwakafkan kepada warga dan pengelolaannya dilakukan oleh Dewan Kemakmuran Masjid. Akad wakafnya sudah dilaksanakan pada 24 April lalu sekaligus peresmian,” sebutnya. ”Ke depan, DKM Al Baakhirah berencana untuk terus memakmurkan masjid ini dengan kegiatan-kegiatan keagamaan maupun salat lima waktu. Saat ini yang baru dilakukan adalah pengajian para ibu. Ke depan, selain kegiatan hari-hari besar Islam juga dijadikan sarana belajar agama anak-anak dan remaja,” tuturnya. ”Bahkan sudah ada permintaan dari beberapa sekolah untuk melakukan kunjungan ke masjid ini, tetapi karena tempatnya tidak terlalu luas, kami akan membuat jadwal kunjungan dua kali dalam seminggu,” pungkasnya mengakhiri obrolan. (bun/asp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: