Lebih Dekat dengan Hastira Soekardi, Penulis Cerita untuk Anak-Anak

Lebih Dekat dengan Hastira Soekardi, Penulis Cerita untuk Anak-Anak

Lewat kata-kata yang disusun, para pembaca, terutama anak-anak, seolah bisa hanyut dalam tawa dan suasana yang mengasyikkan. Cerita yang ringan namun sarat pesan kebaikan dipaparkan Hastira Soekardi dalam karya kelimanya. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon GAGASAN tentang nilai kebaikan yang terwujud dalam adat istiadat, pepatah petitih dan warisan budaya lainnya merupakan khazanah kearifan lokal yang sangat berharga untuk dimanfaatkan sebagai bahan cerita anak. Hastira Soekardi mencoba menuangkan gagasan tersebut dalam sebuah buku. Buku cerita anak \"Misteri Hantu Purbakala\" tercipta dari ide dan tangan kreatif seorang Hastira. Wanita yang akrab disapa Bunda Tira itu ingin menyampaikan pesan dalam cerita yang membuat anak tak hanya berwawasan global nan modern, tetapi juga berwatak luhur selaras dengan kearifan budayanya. Buku setebal 108 halaman itu mengambil latar belakang Situs Purbakala Cipari, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Ketertarikan Tira menulis buku ini berawal dari kunjungannya ke Situs Purbakala Cipari bersama anak-anak binaannya dari Circle Of Happiness. Pepohonan besar dan rimbun, susunan batu kuno, deretan batu Menhir dengan berbagai ukuran dan lekuk yang meyerupai urat-urat kokoh, serta view Gunung Ciremai membuat kagum Tira. Kekaguman dan imajinasi yang terekam langsung ia tuangkan dalam sebuah tulisan. Mengumpulkan berbagai referensi dan pengalaman, tulisan Tira akhirnya rampung dalam satu bulan. \"Dan kebetulan pas saya ingin menulis, dari Mizan ngadain lomba menulis serial kecil-kecil jadi detektif, buku cerita anak dengan tema misteri. Saya coba kirim tulisan dan akhirnya terpilih,\" ujarnya saat berbincang dengan Radar. Mitos Situs Purbakala Cipari yang terkenal di masyarakat pun menjadi referensi bagi Tira untuk menyelipkan sentuhan misteri dalam ceritanya. Buku \"Misteri Hantu Purbakala\" sudah tersebar di Toko Buku Gramedia seluruh Indonesia. Buku tersebut menceritakan pengalaman Leo dan kedua sepupunya saat berlibur di Desa Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Saat itu, di kampung sepupunya sedang marak pencurian sapi. Warga sangat resah. Sapi itu harganya mahal, sampai jutaan. Leo yang suka penasaran, berencana menyelidiki kasus pencurian sapi itu dengan kedua sepupunya. Saat melakukan penyelidikan itu, mereka bertiga tertangkap dan disekap di sebuah gudang, daerah Gunung Keling. Pengalaman misteri Leo dan kedua sepupunya pun diceritakan dalam kunjungannya di Situs Purbakala Cipari. Karakter yang dimiliki masing-masing tokoh menjadi pesan tersendiri bagi para pembaca. \"Ada pesan kekompakan, saling tolong menolong, aneka petualangan yang mencerdaskan cara berpikir, dan pesan-pesan keagamaan pun ada,\" kata Tira. Seperti yang diketahui, Tira aktif dalam komunitas yang digagasnya, Circle of Happiness. Sebuah komunitas yang fokus pada perkembangan karakter anak-anak lewat berbagai kegiatan. Dunia anak-anak telah membuat Tira tertarik ketia ia mulai mengajar anak-anak di Yayasan sosial Al Kahfi. Ternyata, dunia anak-anak bagi Tira begitu menyenangkan dan memberikan banyak inspirasi untuk menulis. \"Semakin banyak membuat kegiatan dengan anak-anak, maka semakin banyak saya menulis tentang dunia mereka. Itu semua yang membuat saya ingin terus menulis tentang dunia anak-anak termasuk menyediakan bacaan yang bermutu,\" pungkasnya. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: