Pedagang Dadakan Ramaikan Momen PON

Pedagang Dadakan Ramaikan Momen PON

KESAMBI – Momen Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tetap dimanfaatkan pedagang dadakan di kawasan Bima. Mereka yang biasa berjualan setiap hari Minggu, tidak peduli dengan hiruk pikuk PON dengan segala aturan ketertibannya. Bahkan, ditunjuknya Kota Cirebon menjadi tuan rumah cabang selam nomor kolam dan bulutangkis, membuat para pedagang semakin bersemangat menjajakan dagangannya. Pantauan Radar, pedagang dadakan kawasan Bima tetap berjualan seperti biasa. Meski jumlahnya jauh menyusut dari biasanya. Terkait hal ini, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Drs Andi Armawan mengatakan, secara aturan, selama pelaksanaan PON tidak boleh ada pedagang dadakan. Hal ini sudah disampaikan. Namun, pimpinan memberikan kebijakan agar ekonomi masyarakat tetap berjalan. Untuk itu, pedagang diberikan ruang tempat di parkiran Stadion Bima dekat padepokan silat Bima. “Kita yang mengatur. Perekonomian masyarakat tetap berjalan, tetapi tidak boleh mengganggu jalannya pelaksanaan PON,” terang Andi, kepada Radar, Senin (19/9). Meskipun diperbolehkan, Andi menilai pedagang dadakan di kawasan Bima bukan kategori menengah ke bawah. Pasalnya, pedagang menggunakan mobil bagus dan berjualan. Artinya, kata alumni IPDN ini, pedagang itu berasal dari ekonomi menengah keatas dan berupaya mencari tambahan sampingan. Bukan mata pencaharian yang ditunggu. Padahal, konsep penataan kawasan Bima memberdayakan pedagang dengan penataan sesuai peruntukan. Selama ini, Satpol PP sudah menertibkan pedagang permanen di kawasan Bima. Ke depan, kehadiran mereka tidak boleh muncul lagi. “Harus jelas siapa berbuat apa. Saat ini pedagang sudah tertib. Ada usulan mereka ditempatkan dibelakang. Itu menjadi keputusan badan pengelola,” tukasnya. Di lain pihak, apa yang disampaikan berbeda dengan fakta di lapangan. Pedagang dadakan meluber sampai ke areal parkir Stadion Bima. Bahkan, mereka berjulan hingga bersebelahan dengan stan Disperindagkop UMKM. Aneka pedagang pakaian, makanan hingga odong-odong memenuhi area di seputaran stadion. Petugas Satpol PP yang ada di lokasi terlihat tidak bisa berbuat banyak. Sementara itu, Disperindagkop UMKM Kota Cirebon membuka puluhan stan untuk memasarkan produk lokal Cirebon. Mulai dari makanan, minuman hingga cinderamata. Kepala Disperindagkop UMKM Kota Cirebon Ir Yati Rohayati mengatakan, UMKM yang berjualan di stan berbeda-beda. Sehingga ada variasi bagi pengunjung untuk memilih sesuai selera. “Ada produk makanan, minuman, sampai cinderamata. Semua khas Cirebon,” ujarnya. (ysf)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: