Begini Kronologi Air Bah Curug Gongseng yang Menewaskan Ami Amelia

Begini Kronologi Air Bah Curug Gongseng yang Menewaskan Ami Amelia

KUNINGAN - Dedi Purwanto (27) warga Ciputat, Tangerang Selatan, menceritakan kejadian memilukan yang dialaminya bersama sang pacar Ami Amelia (21) warga Desa Seda, Kecamatan Mandirancan, ketika diterjang air bah saat berwisata di Curug Gongseng, Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Sabtu (24/9) siang.   \"Saat itu kami baru saja berfoto selfie di dekat air terjun dan hendak pulang. Baru berjalan hingga jembatan kecil, tiba-tiba air bah datang menghantam kami. Saya sempat memegang tangan Ami, namun air deras kembali datang hingga menyebabkan kami terlepas dan terbawa arus deras,\" kata Dedi saat menjalani penanganan medis di RSUD Linggajati. Setelah kejadian tersebut, Dedi mengaku tak tahu lagi apa yang terjadi. Dia hanya berusaha melawan arus dan tangannya berupaya meraih segala benda yang bisa dipegang agar tidak hanyut lebih jauh dan selamat.   Selanjutnya diceritakan Riky warga Desa Cibuntu yang mengantar korban ke rumah sakit, kedatangan air bah hingga menghanyutkan pasangan muda-mudi tersebut disaksikan oleh salah seorang penjaga objek wisata yang kemudian langsung mengabarkannya ke warga sekitar untuk meminta bantuan melakukan pencarian. Kurang dari setengah jam, pencarian warga tersebut membuahkan hasil dengan menemukan Dedi di pinggir sungai dalam kondisi lemas dengan kondisi sekujur tubuh mengalami luka memar. Dedi pun langsung dilarikan ke kantor Desa Cibuntu dan sempat menjalani pemeriksaan oleh dokter Desa Cibuntu dan kemudian dibawa ke RSUD Linggajati untuk menjalani perawatan intensif.   Sementara itu pencarian warga yang dibantu petugas BPBD Kuningan dan anggota Polsek Pasawahan terus dilanjutkan hingga akhirnya berhasil menemukan tubuh Ami sekitar pukul 15.00 WIB tersangkut di bebatuan dalam kondisi sudah tak bernyawa.   \"Korban meninggal kemudian dibawa ke kantor desa dan langsung dimandikan dan disalatkan. Kemudian setelah beres langsung dipulangkan ke rumah duka di Desa Seda,\" ujar Riky.   Dijelaskan Riky, pada saat kejadian sebenarnya cuaca di sekitar Curug Gongseng tergolong cerah hanya saja ada sedikit gerimis. Namun rupanya di kawasan Gunung Ciremai terjadi hujan lebat sehingga menyebabkan intensitas air sungai yang mengalir ke Curug Gongseng meningkat.   \"Sumber air Curug Gongseng memang berasal dari kawasan Gunung Ciremai sehingga sudah hal biasa terjadi air bah ketika musim hujan seperti ini, sekalipun di Cibuntu cuaca sedang cerah. Rupanya saat kejadian di gunung sedang terjadi hujan besar sehingga tanpa disadari pengunjung wisata ada air bah datang tiba-tiba dan akhirnya menghanyutkan dua pengunjung ini,\" kata Riky.   Akibat kejadian tersebut, korban selamat bernama Dedi yang dilarikan ke RSUD terpantau berangsur membaik karena hanya mengalami luka ringan berupa memar-memar di sejumlah bagian tubuhnya. Namun kabar kematian Ami sang pacar tampaknya cukup membuat jiwanya terguncang sehingga tak henti-hentinya menangis. (taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: