Taekwondo, UKT Terbanyak Sepanjang Sejarah

Taekwondo, UKT Terbanyak Sepanjang Sejarah

CIREBON – Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Taekwondo Indonesia (TI) Kota Cirebon diikuti 505 peserta. Jumlah peserta UKT yang ketiga di tahun 2016 ini terbanyak sepanjang sejarah. Menurut Kepala Bidang Prestasi (Kabinpres) TI Kota Cirebon Suwiriyadi, sejak berdiri pada tahun 1988, baru kali ini UKT TI diikuti lebih dari 500 peserta. Bertempat di Gedung Pemuda, Kota Cirebon, Minggu (2/10), ke-505 peserta dites kembali untuk mematangkan kemampuan mereka. Pelatih taekwondo Kota Cirebon Yudi Himawan mengatakan, masih banyak taekwondoin yang belum mampu memeragakan gerak jurus taekwondo dengan baik. “Sudah biasa dalam setiap UKT kita juga memperbaiki beberapa hal yang belum dilakukan dengan benar oleh para peserta,” katanya. Banyaknya peserta yang mengikuti UKT menjadi bukti bahwa olahraga bela diri asal Korea Selatan itu memang sudah dikenal luas di Kota Cirebon. Tantangannya bagi TI adalah meningkatkan kualitas para taekwondoin sehingga mampu mengukir banyak prestasi. Master Suryana, Salah seorang Pengurus TI Jawa Barat yang menjadi penguji dalam UKT tersebut mengakui, TI Kota Cirebon sudah mengalami kemajuan pesat dari segi kuantitas atlet. Namun menurut dia, yang tidak  boleh dipandang sepele adalah pengendalian program pembinaan untuk peningkatan kualitas atlet. “Saya cukup sering berkeliling ke daerah-daerah untuk memantau pembinaan. Kota Cirebon salah satu yang menonjol. Mudah-mudahan, kualitas atletnya juga terus ditingkatkan. Sebab, prestasi Jawa Barat di kancah nasional juga ditentukan oleh kualitas atlet dari daerah,” ungkapnya. Suwiriyadi mengungkapkan, peserta UKT berasal dari 12 unit taekwondo yang ada di bawah naungan TI Kota Cirebon. Menurut dia, ke-12 unit latihan ini merupakan ujung tombak pembinaan atlet di Kota Cirebon. “Unit latihan taekwondo di Kota Cirebon terus berkembang seiring dengan semakin banyaknya anggota sabuk hitam yang kita miliki,” katanya. Jumlah anggota sabuk hitam TI Kota Cirebon sudah ada 40 orang. Setiap satu hari dalam satu bulan, kata Suwiriyadi, TI Kota Cirebon mengumpulkan ke-40 anggota sabuk hitam untuk melaksanaka latihan bersama. Latihan bersama itu, menurut dia, dilakukan untuk menjaga spirit pembinaan para anggota sabuk hitam. “Di tangan anggota sabuk hitam lah pembinaan yang paling mendasar bagi para atlet dipercayakan. Peran mereka amat besar dalam menentukan kualitas para atlet,” katanya. Sementara itu, ke-505 peserta UKT TI Kota Cirebon dinyatakan lulus ujian. Suwiriyadi mengatakan, bekal yang cukup dari masing-masing unit latihan diharapkan menjadi ilmu agar mereka andal bagi Kota Cirebon. “Kepada mereka lah kami menggantungkan harapan. Semoga mereka menjadi atlet yang dapat diandalkan,” harap peraih medali perak PON 2000. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: