Kasus Korban Pemukulan Oknum Dewan, Polisi Amankan 4 CCTV

Kasus Korban Pemukulan Oknum Dewan, Polisi Amankan 4 CCTV

CIREBON - Kapolisian Resor Cirebon bergerak cepat menangani kasus pemukulan yang diduga dilakukan oknum anggota dewan berinisial HY kepada staf RSUD Arjawinangun, Rahmat Hidayat. Penyidik melakukan pemeriksaan CCTV di lingkungan RSUD Arjawinangun untuk mencari bukti-bukti peristiwa pemukulan. Dari hasil pemeriksaan, kepolisian mengamankan empat rekaman dari CCTV. Selain itu, kepolisian juga akan memeriksa beberapa saksi mata yang memang berada di lokasi dan melihat kejadian. Kasat Reskrim Polres Cirebon AKP Sigit Hariyanto mengatakan, sudah melakukan langkah-langkah penyidikan dalam kasusu ini. Di antaranya mencari keterangan korban serta melakukan pemeriksaan CCTV di sekitar RSUD Arjawinangun. ”Kami sudah mengumpulkan alat bukti terkait perkara penganiayaan yang dilakukan oknum anggota dewan. Kita menelusuri segalannya. Kemungkinan terkait dalam tindak pidana yang dilakukan Hy. Pengumpulan alat bukti ini penting, agar saat melangkah, tidak dinilai gegabah,” katanya, Kamis (13/10). Dari hasil rekaman CCTV, penyidik akan mempelajarinya. Sekaligus bukti bahwa memang yang bersangkutan pada hari itu ada di RSUD Arjawinangun. “Kita tidak mendapatkan bukti pemukulannya. Karena pada saat pemukulan di ruang itu tidak ada CCTV. Tetapi nanti informasi dari CCTV yang lain akan kita kaitkan. Dari beberapa CCTV memang ada kehadiran yang bersangkutan,” katanya. Terkait pemanggilan beberapa staf RSUD Arjawinangun untuk dimintai keterangan. Pihak rumah sakit melalui Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Arjawinangun, Herman, siap memenuhi panggilan. “Kami sudah mendengar dan menerima adanya beberapa staf kami yang akan dimintai keterangan di Mapolres Cirebon Kabupaten. Kita siap kok,” kata Herman saat dimintai komentar. Pihaknya tidak mengetahui secara jelas terjadinya insiden pemukulan yang diduga dilakukan seorang anggota dewan pada Rahmat Hidayat. Terlebih lagi, dengan kasusnya ini, melebar ke penerimaan pegawai yang menggunakan uang. Dia menegaskan, tidak mengetahui secara betul. “Rumah Sakit Arjawinangun sendiri tidak mengetahui adanya penerimaan pegawai baru dengan menggunakan uang,” katanya. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: