Kepolisian-TNI Apresiasi Pendemo Ahok

Kepolisian-TNI Apresiasi Pendemo Ahok

JAKARTA - Aksi unjuk rasa menuntut proses hukum terhadap dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang dilakukan ribuan masyarakat di depan Balaikota DKI Jakarta, berlangsung tertib dan aman. Hal ini mendapat apresiasi dari Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal Teddy Lhaksmana. Kedua pimpinan keamanan Ibu Kota itu, ikut naik ke atas mobil komando yang digunakan pendemo saat berdemonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta, kemarin (14/10). Massa ormas tersebut berdemonstrasi mengkritik kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki \"Ahok\" Tjahaja Purnama. Pada kesempatan itu, Kapolda dan Pangdam Jaya mengimbau para demonstran menjaga ketertiban selama aksi demonstrasi berlangsung. Kepada demonstran, Iriawan menjelaskan bahwa Bareskrim Mabes Polri akan terus mengawal laporan beberapa pihak terhadap Ahok yang dianggap melakukan penistaan agama. \"Unjuk rasa yang damai dan tertib tentu diapresiasi. Kabareskrim mengatakan bahwa akan terus diproses,\" kata Iriawan. Sementara itu, Teddy meminta massa untuk menghormati proses hukum yang saat ini tengah berjalan. Tak lupa, ia meminta semua pihak ikut menjaga suasana kondusif di Jakarta. \"Saya tidak akan memperpanjang pembicaraan. Kita tunggu saja waktunya. Kita harus bersama-sama menjaga keamanan Ibu Kota. Allahu Akbar,\" kata Teddy. Dengan adanya pernyataan Iriawan dan Teddy itu, massa berteriak meminta pernyataan itu untuk dibuktikan. \"Buktikan, buktikan, buktikan.\" Demonstrasi ormas keagamaan di depan Balai Kota dimulai sekitar pukul 14.00 hingga pukul 16.00. Sebelum membubarkan diri, pengunjuk rasa salat Ashar berjamaah. Secara keseluruhan, unjuk rasa berlangsung aman dan tertib. Pengamat perkotaan, Sugiyanto, mengingatkan agar kepolisian menjunjung tinggi hukum. Caranya dengan menjalankan proses hukum sesuai ketentuan berlaku. \"Jangan sampai mendiamkan masalah ini karena bisa menjadi preseden buruk dan menimbulkan ketidakpercayaan di masyarakat,\" tandasnya. (wok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: