Penyair Lampung Juara Sail Puisi Cimanuk 2016

Penyair Lampung Juara Sail Puisi Cimanuk 2016

INDRAMAYU - Penyair Lampung, Isbedy Setiawan ZS, akhirnya terpilih memenangkan lomba Sail Puisi Cimanuk 2016. Puisi bertajuk Cimanuk, Ketika Burung-burung Kini Telah Pergi” meraih nilai tertinggi dari para juri yang ditulis oleh penyair dengan julukan sebagai Paus Sastra Lampung ini. Kelahiran Tanjungkarang, Bandarlampung, 5 Juni 1958, sosok Isbedy memang tidak asing pada peta kepenyairan Nusantara. Penyair senior ini aktif di sejumlah kegiatan sastra nasional dan di Lampung sendiri aktif di Dewan Kesenian Lampung, menjadi “pengampu” bagi penyair-penyair yang lebih muda. Oleh HB Jassin, Isbedy bahkan dijuluki sebagai Paus Sastra Lampung. “Puisi Isbedy memenuhi hampir semua unsur puitis. Puisinya tak hanya hanya merefleksikan sungai Cimanuk secara esensi, tetapi juga impresif dengan penguasaan idiom, teks, linguistik yang mumpuni. Kita sangat tersanjung, lomba ini diikuti dan akhirnya dimenangkan penyair yang telah memiliki nama di peta kepenyairan Nusantara maupun negeri serumpun Melayu,” tutur Agung Nugroho, ketua panitia lomba menulis puisi Sail Puisi Cimanuk 2016, Rabu (12/10). Sesuai jadwal, pengumuman Sail Puisi Cimanuk 2016 ditetapkan 11 Oktober 2016, secara kebetulan bertepatan dengan Hari Puisi Indonesia (HPI). Tiga juri, masing-masing penyair Hamdi Salad asal Yogyakarta, Raudal Tanjug Banua asal Padang dan menetap di Yogyakarta, dan Kijoen, penyair Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat, telah memilih enam puisi terbaik. Terbaik pertama, puisi Isbedy, diikuti terbaik kedua, Suluk Cimanuk yang ditulis penyair asal Tasikmalaya, Jawa Barat, Irvan Mulyadie. Kemudian terbaik ketiga, Cerita dari Ujung Canting dengan penulis, Hasta Indriyana dari Cimahi, Jawa Barat dan keempat Fragmen Suluk Cimanuk yang ditulis Alexander Robert Nainggolan, dari Tangerang, Banten. Berikutnya, puisi terbaik kelima, Cimanuk : Siklus Air, ditulis penyair Beni Setia asal Madiun, Jawa Timur dan keenam, Jalan Rindu Menuju Cimanuk, penyair asal Singaraja, Bali, Made Edy Arudi. Para pemenang akan memperoleh hadiah uang tunai dan penghargaan yang akan dilangsungkan pada puncak acara Sail Puisi Cimanuk, tanggal 15 Oktober 2016 di Gedung Panti Budaya, Dewan Kesenian Indramayu. Sekertaris panitia Sail Puisi Cimanuk 2016, Supali Kasim menjelaskan, selain ada enam puisi terbaik yang akan terbagi menjadi juara 1 sampai 3 dan juara harapan 1 sampai 3, panitia juga akan menyusun 100 puisi terbaik. Puisi-puisi dari berbagai pelosok Nusantara itu akan disatukan dalam buku Antologi Sail Puisi Cimanuk 2016. “Juri juga memilih 100 puisi terbaik yang masuk kategori untuk dimasukan dalam Antologi Sail Puisi Cimanuk 2016. Lomba sejenis ini akan menjadi tradisi tahunan sehingga ke depan, bisa diperoleh data base peta kepenyairan Nusantara lewat even ini,” tuturnya.(oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: