Kapal Perang AS Tabrakan dengan Tanker
DUBAI – Insiden tabrakan kembali dialami kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AL AS). Sebuah kapal perusak (destroyer) berpeluru kendali milik Negeri Paman Sam bertabrakan dengan kapal tanker minyak milik Jepang di dekat perairan menuju Teluk kemarin (12/8). Beruntung, tidak ada korban dalam insiden itu. ’’Tidak seorang pun awak yang terluka dalam insiden pada Minggu pagi (kemarin, Red) ketika kapal perusak AL AS bertabrakan dengan kapal tanker milik Jepang di dekat perairan Selat Hormuz,’’ ungkap seorang jubir komando Armada Ke-5, pangkalan militer AS yang bermarkas di Bahrain, dalam pernyataan resmi. Tabrakan antara kapal perusak USS Porter (DDG 78) dan tanker minyak M/V Otowasan berbendera Panama itu terjadi sekitar pukul 01.00 waktu setempat (sekitar pukul 05.00 WIB). ’’Insiden tabrakan tersebut tak terkait dengan aktivitas tempur,’’ tegas jubir Armada Ke-5. Insiden itu terjadi hanya terpaut sekitar tiga bulan dari tabrakan dua kapal militer AS pada 12 Mei lalu. Ketika itu, kapal serang amfibi USS Essex bertabrakan dengan kapal pengisi minyak USNS Yukon di perairan Samudera Pasifik, sekitar 120 mil laut (sekitar 222 kilometer) dari lepas pantai California Selatan. Tak ada korban meski kapal mengalami kerusakan cukup parah. Kendati tak sampai membawa korban, tabrakan kemarin menimbulkan kerusakan pada USS Porter. Hanya, kapal tipe Arleigh-Burke (kapal perusak kelas utama di jajaran AL AS) itu masih bisa beroperasi setelah tabrakan. Juga tak ada masalah pada mesin kapal. ’’Saat ini seluruh kerusakan kapal perang tersebut masih dievaluasi. Jajaran Angkatan Laut AS tengah menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut,’’ papar jubir itu. Dia lantas menambahkan bahwa saat insiden tersebut kapal perusak itu dalam perjalanan menuju pangkalan Armada Ke-5. Tanker milik perusahaan Mitsui OSK Lines Ltd yang berpusat di Tokyo, Jepang, itu mampu mengangkut dua juta barel minyak mentah. Ketika tabrakan terjadi, sesuai data yang dikutip Bloomberg, kapasitas tanker terisi 95 persen. Kapal tersebut mengangkut minyak dari Mesained, Qatar, dan sedang berlayar menuju Fujairah, kota pelabuhan di Uni Emirat Arab (UEA).’’Tak ada laporan soal kebocoran minyak di perairan tersebut,’’ jelas jubir Armada Ke-5. Sekitar 20 persen dari seluruh tanker minyak di dunia melewati Selat Hormuz yang menghubungkan Teluk Persia dan Samudera India. Selat Hormuz berada di mulut Teluk Persia yang kaya minyak. Ketegangan sempat terjadi awal tahun ini setelah Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz sebagai bentuk pembalasan pada Barat yang memboikot ekspor minyak negara itu. Barat menjatuhkan sanksi terhadap Iran setelah menguji coba rudal jarak jauhnya. (AP/AFP/cak/dwi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: