Polisi: Alquran Jadi Bungkus Nasi Tak Ada Kesengajaan

Polisi: Alquran Jadi Bungkus Nasi Tak Ada Kesengajaan

CIREBON- Kepolisian sudah memastikan tidak ada unsur kesengajaan dari penggunaan mushaf Alquran yang dijadikan bungkus nasi. Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Sugeng Hariyanto melalui Kapolsek Gebang AKP Suwondo mengatakan tuan hajat tidak memiliki unsur kesengajaan dalam menggunakan lembaran mushaf Alquran dijadikan bungkus nasi. Namun demikian, pihaknya tetap menelusuri penyebar lembaran mushaf tersebut. Dikatakan Suwondo, kasus itu akan terus diselidiki hingga mengarah ke pelaku yang menjadi penyebar, juga percetakan tempat mushaf Alquran tersebut dicetak. Dari barang bukti yang ada, lembaran mushaf Alquran itu merupakan lembaran yang gagal cetak, kemudian tidak diamankan hingga akhirnya menyebar ke masyarakat. “Kita akan terus kembangkan dari mana kertas itu berasal. Kemungkinan dari luar kota, tapi kita masih belum memastikan. Karena dari hasil pemeriksaan saksi, yang punya hajat itu kan membeli kertas itu di warung. Dari warung itu ke agen di Pasar Gebang, kemudian ditelusuri dia membelinya di Mundu. Nah ini sedang ditelusuri terus,\" jelasnya usai menerima perwakilan Kemenag Kabupaten Cirebon, kemarin. Suwondo mengatakan pihaknya butuh penyelidikan lebih lanjut. Terakit informasi percetakan yang mencetak mushaf itu ada di Semarang dan Surabaya, pihaknya enggan berspekulasi. “Kita masih belum tahu, tidak boleh berdasarkan katanya, tapi harus faktanya,\" jelasya. Bila ada unsur kesengajaan, tambah dia, maka hal ini bisa masuk ke ranah pidana. Pihaknya pun sudah melakukan koordinasi dengan Kemenag Kabupaten Cirebon untuk melakukan penelusuran. Sementara Kuwu Gebang Kulon, Muh Toyib mengatakan pihak desa kaget dengan peristiwa itu. Diakuinya, saat kejadian dia sudah melakukan cek lokasi ke warung. Di sana ternyata terdapat beberapa lembaran mushaf yang terselip dengan tumpukan kertas koran dengan dijual Rp5 ribu. Kejadian itu baru terungkap ketika ada warga yang baru menyadari bahwa kertas itu ada lembaran mushaf Alquran. Menurutnya, tidak ada unsur untuk menistakan agama. \"Ini menjadi pelajaran, jangan sampai terulang lagi,\" jelasnya. Dia juga meminta masyarakat agar berhati-hati apabila ada kejadian serupa. Supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman. \"Kita pesan ke masyarakat agar hati-hati jangan langsung latah. Ini perlu dikroscek dulu supaya tidak terlalu ramai. Warga di sini hanya mengamankan,\" ucapnya. Seperti diberitakan, kejadian ini mencuat pada Sabtu (15/10) setelah sejumlah warga Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, menemukan lembaran Alquran jadi bungkus nasi di hajatan pernikahan salah seorang warga setempat. Kemudian warga menelusuri lagi hingga sampai di sebuah toko yang menjual koran bekas. Di sana warga menemukan sekitar 2 kg lembaran Alquran. Warga pun membelinya agar lembaran Alquran tak tersebar secara luas. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: