PDAM Tirta Jati Selalu Minta Modal tapi Merugi

PDAM Tirta Jati Selalu Minta Modal tapi Merugi

CIREBON - Pengajuan penyertaan modal PDAM Tirta Jati senilai Rp 20,5 miliar dipertanyakan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Kabupaten Cirebon. Karena manfaatnya kurang dirasakan bagi pelanggan PDAM. “Penyertaan modal setiap tahun selalu mengajukan. Tapi, fakta di lapangan yang ada keluhan dari masyarakat terus bermunculan, seperti sering matinya aliran air PDAM, jalannya air selalu ngicir. tidak pernah ngocor,” kata anggota Fraksi PKB, Sugiarto kepada Radar, Selasa (18/10). Harusnya, kata Ato-sapaan akrab Sugiarto, PDAM mengevaluasi masalah yang ada di lapangan. Jangan terkesan tutup mata. Sementara yang paling vital menurut Ato, yakni membenahi manajemen PDAM. “Kalau tidak ada pembenahan dari internal PDAM, tetap saja pelayanan tidak berjalan optimal,” jelasnya. Anggota komisi III DPRD Kabupaten Cirebon itu mengungkapkan, keluhan pelanggan PDAM yang bermunculan kebanyakan dari wilayah barat, seperti Panguragan dan sekitarnya. Begitu pun di wilayah utara, yakni Kecamatan Kapetakan dan sekitarnya. “Keluhan ini selalu muncul setiap tahunnya. Karena itu, kami meminta PDAM mengevaluasi pola manajemen bisnis. Di mana penambahan modal harus ditujukan untuk akselerasi keuntungan. Kemudian keuntungan yang didapat bisa menambah modal untuk pengembangan usaha. Bukan bicara rugi melulu,” terangnya. “Jika modal terus ditambah tapi tidak memberikan keuntungan lebih, maka lebih baik PDAM jadi Dinas Air Minum. Kami setuju penambahan penyertaan modal kepada PDAM Tirta Jati, jika bisa merasionalisasikan strategis bisnisnya dengan target-target keuntungan dan pengembangan,” ibuhnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: