PKL Jadi Kendala Renovasi Trotoar di Kota Cirebon

PKL Jadi Kendala Renovasi Trotoar di Kota Cirebon

KESAMBI – Renovasi trotoar di hampir seluruh ruas jalan, terkendala keberadaan pedagang kaki lima (PKL). Sekretaris Dinas Pekerjaaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM), Yudi Wahono DESS, mencontohkan keberadaan PKL di Jl Perjuangan. DPUPESDM kesulitan menertibkan, apalagi pelaksana di lapangan. Mereka kerap berbenturan dengan PKL. “Trotoar itu buat pejalan kaki, tapi dipakai PKL. Yang kerja kadang terhambat karena di lapangan trotoar yang mau diperbaiki ditempati pedagang,” ujar Yudi, kepada Radar, Kamis (20/10). Yudi meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk membantu penertiban PKL. Tanpa bantuan Satpol PP pekerjaan trotoarisasi akan terhambat. Lebih mengejutkan, keberadaan PKL tidak hanya menempati trotoar yang direnovasi. Beberapa ruas jalan seperti di Jl Seladara, Kelurahan Karya Mulya, Kecamatan Kesambi yang belum dibangun trotoar, juga beberapa ditempati PKL. Trotoar sudah seperti lapak jualan, bahkan ada beberapa yang dibangun permanen untuk parkir. Kondisi ini yang menghalangi petugas di lapangan untuk melakukan pekerjaan. Idealnya, pekerjaan hanya membongkar trotoar lama kemudian melakukan perbaikan. Tapi, ada beberapa yang harus melakukan pembongkaran item lain, untuk bisa merenovasi trotoar. Kondisi ini juga diakui, Sekretaris Daerah, Drs Asep Dedi MSi. Asep menyebut, trotoar di Jl RA Kartini dan Jl Dr Cipto Mangunkusumo yang sudah hancur dan perlu perbaikan. Yang menjadi persoalan, banyak trotoar yang digunakan sebagai tempat berjualan PKL. Bahkan, sekda meminta agar PKL untuk tidak menempati trotoar dan menghalangi pekerjaan. “PKL jangan menghalangi, itu kan buat pejalan kaki,” katanya. Mantan kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) ini menyebutkan, program infrastruktur yang dibiayai DAK, usulan teknisnya dari pemkot. Pemerintah pusat mengalokasikan DAK dalam bentuk global. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: