Tak Ada Pembeli, Pasar Beras Ciayumajakuning Sepi

Tak Ada Pembeli, Pasar Beras Ciayumajakuning Sepi

PALIMANAN - Meski sudah diresmikan, namun pasar induk beras Ciayumajakuning yang berlokasi di Desa Winong, Kecamatan Palimanan, tetap sepi dari penjual dan pembeli. Dari 1.120 tempat yang ada, baru 98 tempat yang terisi. Itupun tidak beroperasi bersama-sama, sehingga pasar induk beras terlihat sangat sepi. Pengelola pasar induk beras Ciayumajakuningpun, Supardi mengakui, sepinya pembeli menyebabkan banyak tempat atau kios di pasar tersebut sepi dari pedagang. Menurutnya, baru sebagian kecil kios yang telah terisi. “Dari 1.120 kios yang tersedia, itu sekitar 98 kios yang sudah ditempati pedagang,” ujar Supardi. Dari 98 pedagang yang sudah mengisi kios pun, tidak buka berbarengan, sehingga nampak lebih sepi. “Iya bukanya tidak barengan. Kadang hari ini ada yang buka, dan ada yang tidak buka. Ada juga yang bukanya sejak siang hari, yang lain buka sejak pagi,” ungkapnya. Menurut mantan Kabid Perdagangan Disperindag yang sudah purna bakti ini, kendala utama masih sedikitnya pedagang yang sudah menempati pasar induk beras ini karena sepinya pembeli. Padahal sejauh ini, pihaknya sudah melakukan promosi kepada para pedagang untuk bisa menempati pasar beras ini. “Kita sudah promo, dari mulai launching sampai bulan keempat itu gratis, tidak ada biaya. Bulan keempat sampai bulan kedua belas itu hanya ada biaya keamanan, kebersihan serta penerangan. Dan setelah satu tahun, baru diterapkan biaya sewa kios dan ruko,” beber Supardi. Selain berusaha menghadirkan pedagang, pihaknya juga terus berupaya menghadirkan pembeli untuk meramaikan pasar induk beras ini. Salah satunya akan melakukan kerjasama dengan para pedagang yang ada untuk mengadakan promo bareng-bareng, misalkan potongan harga secara bersama-sama kepada para pembeli. Dari sisi angkutan transportasi, pihaknya juga akan bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon. Misalnya dengan cara menarik retribusi angkutan umum di dalam halaman pasar, sehingga secara tidak langsung akan mempromosikan pasar induk beras ini. Sementara Robi, salah seorang warga Palimanan mengatakan, meski dirinya warga Palimanan, namun enggan berbelanja ke pasar beras Ciayumajakuning. Kecuali, kalau dirinya membutuhkan beras banyak. “Kalau hanya beli beras kiloan, yam alas ke sana. Tapi kalau kwintal atau ton, bisa jadi ke sana. Soalnya lumayan, katanya lebih murah disbanding tempat lain,” pungkasnya. (den)          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: