Tak Ada Biaya Pakan, Kera Sering Ngamuk dan Kelaparan

Tak Ada Biaya Pakan, Kera Sering Ngamuk dan Kelaparan

HARJAMUKTI - Betonisasi di Jalan Pramuka-Kalijaga, membuat Situs Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga sepi pengunjung. Padahal, sebelum pengerjaan betonisasi, Situs Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga dikunjungi sekitar 4-5 bus setiap harinya. Kuncen Petilasan Kramat Sunan Kalijaga, Raden Edi Ruhaendi (60) mengatakan, sepinya pengunjung mulai berdampak pada kehidupan kera yang mendiami kawasan itu. Kera-kera kerap kelaparan dan akhirnya ngamuk. Pasalnya, kera di kawasan itu terbiasa diberi pakan oleh pengunjung. Kemudian dari infaq juga disisihkan untuk membeli pakan. \"Biasanya kalau ada empat atau lima bus kita dapat infaq Rp50 ribu, ya lumayan buat beli pakan kera. Nah kalau Sabtu-Minggu bisa 15 bus yang datang, tapi sekarang sama sekali nggak ada. Itu kera-kera suka jebolin teralis karena kelaperan,\" tutur Edi, saat dijumpai Radar, Senin (7/11). Menurutnya, semakin menurunnya jumlah pengunjung maupun peziarah terjadi sebulan terakhir. Selain betonisasi, Jalan Pramuka-Kalijaga sempat ditutup karena tidak bisa digunakan. Sekarang meski aksesnya sudah dibuka, bus tetap tidak bisa lewat karena baru setengah badan jalan yang jadi. Edi meminta perbaikan segera dituntaskan. Sebab, kelangsungan situs juga mulai terancam.  Apalagi, sebentar lagi sudah masuk ke bulan maulud.  \"Cepat diselesaikan, bulan maulud itu lagi banyak-banyaknya pengunjung,\" tegasnya. Selama perbaikan, kata Edi, kera makan seadanya. Kalaupun ada uang dari infaq, biasanya hanya dibelikan ubi dan beberapa buah. Sejak 2011 biaya pakan kera memang sudah tidak ditanggung Pemerintah Kota Cirebon. Saat masih mendapat bantuan, jatah pakan kera. Kemudian untuk kuncen juga diberi Rp250 ribu. Tapi, bantuan itu menghilang dan hingga kini tidak pernah dianggarkan lagi. \"Zamannya Pak Subardi (mantan walikota) kita dapat bantuan singkong, ubi, buat makan kera. Sekarang sih nggak ada lagi, makanya kera sering jebol genteng rumah warga,\" katanya. Untuk itu, pihaknya berharap besar agar Pemerintah Kota Cirebon tidak tutup mata dan mau peduli terhadap nasib Petilasan Sunan Kalijaga. Petilasan Sunan Kalijaga, benar-benar butuh perhatian berupa perbaikan genteng juga tralis.Saat ini genteng di petilasan sudah bocor dan teralis jendela masih terbuat dari kayu. Genteng dan teralis ini sering rusak dan dijebol kera. (via)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: