Seleksi Open Bidding Masuk Semifinal

Seleksi Open Bidding Masuk Semifinal

KEJAKSAN – Seleksi calon kepala dinas (kadis) untuk dua kursi yang kosong di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, memasuki babak semifinal. Dari 35 peserta yang mengikuti seleksi open bidding atau lelang terbuka tersebut, segera mengerucut menjadi 18 orang. Di mana, masing-masing kursi calon kadis akan berkompetisi sembilan orang. Setelah itu memasuki babak final menentukan enam nama dan akhirnya ada pemenang dua orang. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BK-Diklat), Anwar Sanusi SPd MSi mengatakan, hasil ujian dari para peserta calon kadis sudah dibawa assessor. Namun, sampai saat ini panitia tingkat Kota Cirebon belum menerima hasil resminya. Dari 35 nama peserta yang mengikuti tes kemarin, hampir setengah diantaranya akan gugur. Sehingga, akan tersisa 18 nama yang terbagi rata untuk dua kursi calon kadis. “Nanti 18 nama itu dibagi dua. Sembilan nama untuk kursi kepala dinas pemadam kebakaran, sembilan sisanya untuk kepala dinas informatika komunikasi dan statistik,” terang Anwar, kepada Radar, Rabu (16/11). Selanjutnya, kata dia, 18 nama itu akan mengikuti tes pada 24 November nanti. Tes itu menjadi penentuan. Nama yang ada akan mengerucut kembali sampai menjadi enam orang untuk dua kursi calon kadis. “Posisi enam itu ibarat pertandingan final. Saat ini bisa dibilang masih tahap semifinal,” ucapnya. Tidak berhenti dengan beragam ujian, para peserta akan berhadapan dengan tujuh tim penilai yang terdiri dari lima panitia seleksi dan dua psikolog. Segala gerak tubuh, sopan santun dan cara berbicara dinilai. Termasuk kemampuan dalam menganalisa dan membuat kebijakan. Karena pejabat eselon dua seperti kepala dinas, merupakan jabatan manajerial. Anwar kembali memastikan tidak ada titipan. Bahkan, baik dirinya maupun walikota sendiri tidak mengetahui hasil seleksi. “Ada 18 nama, berarti itu yang terpilih. Jadi nggak ada titip-titipan,” tandasnya. Berdasarkan hasil konsultasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), diperintahkan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pejabat eselon tiga tanpa pembatasan. Artinya, meskipun masih pangkat eselon IIIb, diperbolehkan ikut. Bahkan, walikota ingin semua yang memenuhi syarat untuk ikut. “Saya tidak menduga pesertanya hanya 35 orang. Tetapi segitu sudah bagus,” tukasnya. Panitia seleksi calon kadis, Mundirin SSos mengatakan, awal Desember harus sudah terpilih enam nama. Selanjutnya, walikota memilih dua diantaranya untuk masing-masing jabatan kadis. Saat sudah ada dua nama, diajukan ke KASN untuk mendapatkan rekomendasi. Enam nama terpilih akan mengikuti rangkaian tes yang cukup berat. Salah satunya disandingkan dengan lima orang pansel dan dua psikolog asesor. Di hadapan pansel dan asesor itu, akan terlihat kemampuan dan menggambarkan kepemimpinan. Pejabat BK-Diklat Kota Cirebon walaupun memiliki hak yang sama, memilih menjadi panitia. Hal ini sebagai bentuk dukungan dan sikap profesional terhadap pelaksanaan open bidding yang pertama kali di lingkungan Pemkot Cirebon. Mundirin menjelaskan, saat ada peserta sakit dan tidak mengikuti ujian, dianggap gugur. Karena itu, menjaga kesehatan menjadi faktor penting. Maksimal tanggal 8 Desember harus sudah ada nama terpilih. Selanjutnya, penentuan dan rekomendasi KASN. Keputusan dua nama yang terpilih tidak dapat diganggu gugat. Mundirin memastikan penilaian yang dilakukan secara objektif dan transparan. (ysf)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: