KISRUH BLM-PUAP
Agus Yakin Datanya Valid WALED- Dugaan penyelewengan dana bantuan langsung masyarakat pengembangan usaha agribisnis perdesaan (BLM-PUAP) tahun 2011 Desa Waled Kota, Kecamatan Waled, terus diperdebatkan. Tokoh masyarakat yang mengungkap dugaan penyelewengan itu ke media, Drs H Agus Mulyana C MPd, masih yakin jika datanya itu valid. \"Yang keberatan, tidak usah memberikan komentar-komentar di media. Kalau keberatan dan tidak membenarkan tuduhan saya, silakan laporkan saja ke polisi. Kantor Polsek Waled kan deket tuh. ngapain jauh-jauh mau mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik, red). Saya kira, kalau tidak lapor polisi, namanya pengecut. Rumah saya dekat kok. Silakan saja datang ke rumah, Tidak perlu koar-koar di media,\" ujarnya ketika ditemui di kediamannya, Selasa (28/8). Agus menduga ada rekayasa dalam komentar Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Waled Kota pada Radar Cirebon edisi Selasa (28/8). Menurut Agus, sekarang ini masyarakat Waled Kota cenderung takut terhadap kepala desanya. \"Saya yakin yang komentar di Radar itu mendapatkan tekanan dari kepala desa. Gapoktan yang terdiri dari empat kelompok tani, itu juga diisi oleh orang-orang dia (kades, red). Petani yang sebenarnya sih tidak ada. Makanya, petani yang benar-benar punya sawah tidak mendapatkan dana BLM-PUAP. Sedangkan dari pengakuan sudah dibagikan, itu tidak benar. Seperti pupuk, traktor, dan lainnya, itu jenis bantuan lain, bukan BLM-PUAP,\" beber Agus. Dia menegaskan, secara pribadi sama sekali tidak punya niatan dendam terkait pengungkapan temuan ke media. Apalagi muncul tuduhan kalau masih menyimpan sakit hati pada pencalonan kepala desa Waled Kota beberapa tahun lalu. \"Ini murni Mas. Banyak warga yang mengeluh. Dan rata-rata, warga Desa Waled itu ketakutan. Tidak mau angkat bicara dengan kepala desa yang sekarang ini,\" ucapnya. Sebelumnya, empat kelompok tani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Waled Kota membantah tudingan dugaan korupsi bantuan langsung masyarakat pengembangan usaha agribisnis perdesaan (BLM-PUAP) tahun 2011 oleh kepala desa setempat. Keempat kelompok tani yang berada di Desa Waled Kota, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon ini yakni Tani Damai, Talang Makmur, Tani Maju, serta Sumur Rejeki. Menurut Ketua Kelompok Tani Damai, Indrayana (38), tuduhan dugaan korupsi BLM-PUAP yang diungkapkan Drs H Agus Mulyana C MPd tidaklah benar. Justru dengan kepemimpinan Kades Waled Kota, Aris Hermansyah, BLM-PUAP bisa dicairkan. \"Saya sangat kecewa dan tersinggung dengan pernyataan Pak Agus. Tuduhan-tuduhan itu semuanya tidak benar. Dana BLM-PUAP senilai Rp100 juta sudah digunakan para petani melalui beberapa bantuan secara bertahap,\" kata dia ketika ditemui di kantor Sekretariat Gapoktan Desa Waled Kota, Senin (27/8). Ketua Kelompok Tani Talang Makmur, Sucianto (42) membenarkan bahwa BLM-PUAP sudah digunakan di lahan pertanian para petani di kelompoknya. \"Ada yang digunakan untuk membeli pupuk, dana untuk pompa air, hingga untuk membeli bibit. Yang bilang dana BLM-PUAP dikorupsi itu, bukan tokoh masyarakat. Sebab, dia tidak tahu perkembangan di Desa Waled Kota. Khususnya soal berdirinya Gapoktan,\" tegasnya. (mid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: