Sweeping Cari Provokator
Polda Jabar Kerahkan Pasukan Brimob, Tim Reskrim dan Intel CIREBON - Pascaperang antarwarga Desa Sirnabaya, Blok Larik, Kecamatan Gunungjati dengan Desa Purwawinangun, Blok Pabean, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, sejak Rabu pagi (29/8) Polisi dan TNI bersenjata lengkap terus berjaga-jaga di lokasi tersebut. Bahkan, ratusan personel polisi gabungan dari Polres Cirebon dan Polda Jawa Barat serta TNI melakukan penyisiran bersama ke lokasi tawuran di dua desa itu. Dari hasil penyisiran, petugas mengamankan sejumlah warga yang diduga ikut tawuran yang terjadi Rabu dini hari (29/8). Mereka dibawa untuk diperiksa di Mapolres Cirebon. Selain itu pula, polisi juga mengamankan sejumlah senjata tajam seperti tombak, pedang, puluhan botol bom molotov serta ratusan anak panah yang diduga mengandung racun. Sejumlah barang bukti tersebut langsung dibawa ke Mapolres Cirebon. Sementara, aktivitas warga di dua desa yang terlibat tawuran masih belum normal. Beberapa warga yang rumahnya rusak masih ketakutan. Warga berharap kepada pemerintah setempat untuk dapat membantu rumahnya yang rusak. Sejumlah blokade bambu yang dipasang warga masih terlihat. Sisa bekas tawuran juga masih berserakan, seperti petasan, botol bom molotov, anak panah dan pecahan batu bata. Rumah yang dibakar juga terlihat sepi dan ditinggal penghuninya mengungsi. Polisi sudah memasang police line di rumah warga yang terbakar dan rusak berat guna penyelidikan. Pemuda di dua desa tersebut pun tidak terlihat. Diduga mereka meninggalkan desa untuk menghindari sweeping petugas gabungan. Berdasarkan catatan Polres Cirebon jumlah korban dalam peristiwa tersebut sebanyak 25 orang. Mereka yang terluka dievakuasi ke RSUD Gunung Jati, RS Pelabuhan dan Puskesmas Kapetakan. Korban yang mendapat perawatan medis di RS Pelabuhan yakni Aryanto (30) petugas hansip warga Desa Purwawinangun, Wasjun (47) warga Blok Bandil Desa Sirnabaya. Keduanya mengalami luka di tangan kanan terkena panah beracun. Bambang (16) warga Blok Larik, Desa Sirnabaya mengalami luka bakar bom molotov di kaki. Gilang (17) warga Desa Kraton kritis mengalami luka bakar di kedua kaki, kedua tangan dan wajah sebelah kiri. Sedangkan yang dievakuasi ke RSUD Gunung Jati Kota Cirebon yaitu Rawin (35) seorang perangkat Desa Sirnabaya, Blok Singapura, Maman (40) pedagang warga Blok Pabean Kulon, Desa Purwawinangun. Keduanya mengalami luka tembak senapan angin di tangan kanan. Ega (19) warga Blok Pabean Kulon, Desa Purwawinangun mengalami luka tembak senapan angin di bagian pinggang kanan. Carmo (25) perangka Desa Purwawinangun mengalami luka senapan angin pada tangan kanan. Sulana (31) warga Blok Pabean Kulon, Desa Purwawinangun mengalami luka tembak senapan angin di paha kiri. Madi (29) warga Blok Pabean Kulon, Desa Purwawinangun mengalami luka senapan angin di tangan. Slamet (25) warga Blok Pabean Kulon juga mengalami luka tembak senapan angin. Wandi (30) warga Blok Pabean Kulon, Desa Purwawinangun mengalami luka tembak senapan angin. Gofur (40) warga Blok Pabean Kulon, Desa Purwawinangun mengalami luka tembak senapan angin. Hendra (30) warga Blok Pabean Kulon, Desa Purwawinangun mengalami luka tembak senapan angin. Yuda (17) warga Blok Pabean Kulon, Desa Purwawinangun mengalami luka tembak senapan angin. Moch Zaenal Abidin (20) warga Blok Pabean Kulon, Desa Purwawinangun mengalami luka tembak senapan angin. Samidin (27) warga Blok Pabean Kulon, Desa Purwawinangun mengalami luka tembak senapan angin. Adapun korban yang dirawat di Puskesmas Kapetakan yakni Jepri (28) warga Blok Pabean, Desa Purwawinangun mengalami luka robek di bagian kepala akibat lemparan benda keras. Wasjud (40) warga Blok Pabean, Desa Purwawinangun mengalami luka tembak senapan angin pada ibu jari dan telunjuk tangan kanan. Suwandi (27) warga Blok Pabean, Desa Purwawinangun mengalami luka tembak senapan angin pada tangan kanan. Dayat (28) warga Blok Pabean, Desa Purwawinangun mengalami luka robek pada pelipis mata terkena lemparan batu. Miskad (19) warga blok Pabean, Desa Purwawinangun mengalami luka robek pada bagian kepala belakang akibat lemparan batu. Sahidin (23) warga Blok Pabean, Desa Purwawinangun mengalami luka robek pada bagian kepala belakang akibat lemparan batu. Budi hartono (27) warga Blok Pabean, Desa Purwawinangun mengalami luka tembak pada ibu jari tangan kanan. Dul (30) warga Blok Pabean, Desa Purwawinangun mengalami luka tembak senapan angin. Sementara itu, dari 12 rumah yang rusak, tiga di antaranya dibakar terletak di Blok Pabean Kulon, Desa Purwawinangun. Yang terparah adalah milik Darmo (70) di Blok Pabean Kulon, Desa Purwawinangun. Sedangkan sembilan lainnya rusak akibat lemparan batu yang terbanyak di Desa Purwawinangun. Kapolres Cirebon AKBP H Hero Henrianto Bachtiar SIK Msi yang ditemui Radar Cirebon memimpin penyisiran di lokasi tawuran mengatakan, pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan sejumlah orang yang diduga provokator masih berlanjut oleh penyidik Reskrim gabungan dari Polda Jawa Barat dan Sat Reskrim Polres Cirebon. “Dari keterangan itulah nantinya dapat kita ketahui siapa provokator dan orang-orang yang terlibat dalam tawuran ini. Tiga peleton Dalmas, satu peleton Brimob Polda Jabar, Reskrim gabungan Polda Jabar dan Polres Cirebon serta kekuatan dari Polsek Gunungjati dan Polsek Kapetakan ditambah personel Kodim 0620 Sumber serta pihak terkait lainnya telah melakukan sweeping dan berhasil mengamankan barang bukti seperti senjata tajam, anak panah dan bom molotov termasuk senapan angin,” papar kapolres. Masih menurutnya, tawuran yang terjadi Rabu dini hari (29/8) tersebut dipicu adanya isu rumah warga Blok Larik, Desa Sirnabaya dilempari batu oleh sekelompok warga desa tetangga. “Warga yang sedang menonton hiburan organ tunggal hajatan terprovokasi setelah mendapat informasi adanya rumah salah satu warga di blok Larik dilempari batu. Nah, disitulah tawuran terjadi. Kasusnya juga sama dengan tawuran yang terjadi pada waktu sebelumnya,” ungkapnya. Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Martinus Sitompul saat dikonfirmasi Radar Cirebon membenarkan bahwa Polda Jawa Barat turun tangan dalam menyelidiki kasus tawuran warga Desa Sirnabaya dan Purwawinangun. “Tim dari Reskrim dan Intel Polda Jawa Barat sekarang sudah berada di Cirebon untuk membantu Polres Cirebon menyelidiki kasus tawuran ini. Selain itu juga, Polda Jawa Barat mengerahkan pasukan Brimob Detasemen C Polda Jawa Barat ke lokasi tawuran,” katanya. Martinus mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing isu-isu belum jelas sehingga melakukan aksi anarkis. Masyarakat diminta melaporkannya pada pihak berwajib, sehingga tak main hakim sendiri. \"Kita imbau supaya kita semua tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab, jangan main hakim sendiri,\" katanya. (rdh/den/kin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: