BSM Dapat Tambah Modal Rp500 M
CIREBON - Bank Mandiri baru saja menyuntikan tambahan modal sebesar Rp500 miliar kepada Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk semakin memperluas pangsa pasarnya. BSM sebagai bank syariah sangat konsen pada masalah tersebut tidak saja dalam bentuk CSR tapi juga implementasi praktik perbankan. Ade Cahyo Nugroho selaku SEVP Finance and Strategy BSM mengatakan hingga triwulan III-2016, portofolio pembiayaan BSM yang tergolong ramah lingkungan (pengelolaan limbah dan perkebunan) tercatat sekitar Rp3,1 triliun. Seperti diketahui BSM merupakan anak usaha Bank Mandiri yang hingga September 2016, bank dengan ikon warna hijau ini telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp53,2 triliun atau tumbuh 5,2 persen dari periode yang sama tahun lalu dengan total penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp66,0 triliun. \"Meningkat 10 persen dari September 2015, sedangkan laba bersih per September 2016 Rp246 miliar atau naik 65,5 persen,\" paparnya pada Radar Cirebon. Dengan suntikan dana tersebut, kata dia, BSM ingin memperbesar segmen retail, seperti konsumer dan pensiunan. BSM ingin menjadi islamic sector solutions, di mana masyarakat bisa mendapatkan berbagai solusi keuangan di berbagai sektor lewat BSM. Selain itu sektor pendidikan dan kesehatan juga akan menjadi konsen BSM selanjutnya. \"Kalau dari sisi produk cicil emas masih tinggi, tumbuh 10,12 persen, karena cicil emas cuma BSM yang punya,\" kata dia. Nugroho membeberkan 2017 mendatang BSM menargetkan pertumbuhan di angka 13-14 persen, sementara target BSM hingga tutup tahun 2016 adalah 9 persen. BSM akan lebih menggarap kantung-kantung pondok pesantren di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jawa Timur (Jatim), Sulawesi, Jawa Barat (Jabar) termasuk Cirebon dan tentunya Jakarta. BSM ingin membuat balai latihan kerja yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Sebut saja bagi komunitas hijabers yang bisa eksplor soal fashion, makanan atau apapun. Beberapa waktu lalu Bank Mandiri dan BSM menyerahkan bantuan CSR untuk pengadaan sanitari pada 2 pondok pesantren di wilayah Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. Menurutnya kolaborasi tersebut belum terlalu banyak dilakukan. (tta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: