Jurnalis Cirebon Berbagi Bantu Pasien Limfoma

Jurnalis Cirebon Berbagi Bantu Pasien Limfoma

KESAMBI - Jurnalis Cirebon Berbagi kembali menyalurkan bantuan. Kali ini menyambangi kediaman Yusuf Maulana di Desa Tegalgubug Lor, Blok III RT 02/01, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Balita 16 bulan itu menderita tumor ganas dan kelenjar getah bening. Penyakit yang diderita Yusuf, membuat bocah itu mengalami pembesaran pada perut maupun leher. Orang tua Yusuf, Kawiri (28) dan Rohimah (26) menceritakan penyakit yang diderita putra pertamanya itu. Diceritakan Rohimah, Yusuf menderita campak saat usia sepuluh bulan. \"Sempat diperiksa ke dokter tapi badannya panas dan sesak nafas berhari-hari. Akhirnya karena belum juga membaik, dirawat di RSUD Arjawinangun,\" ujarnya. Akibat terkendala biaya, perawatan yang diterima Yusuf tidak tuntas hanya lima hari. Badan Yusuf masih panas, nafas pun masih sesak, dengan perut dan leher membengkak layaknya penderita gondongan. Sakit Yusuf membuat Kawiri, sang ayah yang menjadi tukang rongsok di Jakarta pulang kampung dan tak lagi bekerja. Tak kunjung sehat, Yusuf pun kembali diperiksakan dan dirawat selama sepuluh hari di ICU RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon. Kemudian mendapat perawatan lanjutan di RSHS selama tiga minggu. \"Kondisinya sempat membaik dan gak lagi sesak nafas, tapi perutnya masih membengkak,\" tambah Rohimah. Menurut dokter, kata Rohimah, Yusuf diperkirakan menderita limfoma yakni salah satu jenis kanker darah yang terjadi ketika limfosit B atau T (sel darah putih yang menjaga daya tahan tubuh) menjadi abnormal dengan membelah lebih cepat dari sel biasa atau hidup lebih lama dari biasanya. Limfoma pada akhirnya akan membentuk tumor, yang tumbuh dan mengambil ruang jaringan dan organ di sekitarnya. Kondisi itu akan menghentikan asupan oksigen dan nutrien untuk jaringan atau organ tersebut. Kondisi terburuk yang pernah dihadapi Rohimah terjadi di awal sakit sang anak ketika Yusuf enggan makan. Selama sekitar dua bulan Yusuf hanya mengonsumsi air susu ibu (ASI). Yusuf juga pernah tak bisa tidur selama dua hari karena sakit yang dialaminya. Rohimah mengungkapkan, putranya sempat dibilang tak bertahan lama karena penyakit itu.  \"Tapi alhamdulillah sampai sekarang masih bertahan,\" ungkapnya. Selain pembengkakan pada perut dan leher, penyakit itu membuat kulit Yusuf kuning dan kukunya rusak. Segala prosedur medis yang harus dijalaninya itulah membuat Yusuf trauma. Dia kerap menangis, terutama ketika ada orang asing hendak melihat kondisinya. Rohimah tak mengetahui pasti awal mula penyakit Yusuf mengingat kehamilan dan kelahirannya yang normal. Namun, informasi medis yang diterimanya menyebut, kemungkinan penyakit Yusuf bisa dari makanan ataupun flu. \"Bisa juga karena jatuh, karena waktu hamil saya pernah jatuh dari motor bersama suami. Begitu juga Yusuf pernah jatuh di rumah,\" katanya. Secara medis, limfoma dapat ditangani melalui kemoterapi dan kadang-kadang radioterapi atau transplantasi sumsum tulang. Rencananya, Yusuf harus menjalani kemoterapi di RSHS, Jumat (9/12). Kondisi ekonomi keluarga pun kurang stabil karena Kawiri tidak bekerja. Sejumlah donatur pun sempat membantu keluarga ini, salah satunya Jurnalis Cirebon yang kemarin menyerahkan donasi yang telah terkumpul. Rohimah dan Kawiri pun berharap kondisi Yusuf lekas membaik. Keduanya merindukan sang anak tumbuh seperti anak-anak sehat lainnya. \"Kami bingung kalau Yusuf harus dioperasi. Kemo saja setidaknya butuh minimal 22 kali dalam setahun,\" tuturnya. (mik)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: