Pasar Malam Muludan;  Cari Apa Saja Ada

Pasar Malam Muludan;  Cari Apa Saja Ada

Tradisi muludan menjadi salah satu yang dinanti-nanti warga Cirebon dan sekitarnya. Tidak hanya ritualnya, tapi juga pasar malam yang sudah ada sejak puluhan tahun silam. PENGUNJUNG yang datang dari berbagai daerah silih berganti meramaikan event tahunan yang biasa dilakukan pada 12 Rabiull Awal tersebut. Hal tersebut juga yang mendorong banyak pedagang untuk ramai-ramai menjajakan barang dagangannya di sana. Tidak heran bila setiap muludan tiba, kesan pasar malam lah yang tercipta. Uniknya, di pasar malam ini tersedia banyak jajanan khas. Seperti barisan pedagang manisan dan harum manis serta martabak yang berderet di sepanjang jalur Keraton Kasepuhan dan Kanoman. Salah satu pedagang martabak telor dan manis, Akhlak menuturkan, adanya muludan membuat keuntungan yang ia dapatkan melonjak hingga 100 persen. Di hari biasa ia biasa menjajakan hanya dapat mengumpulkan Rp100 ribu perhari, berjualan di muludan membuat keuntungannya bertambah menjadi Rp300 ribu perhari. \"Itu sudah kentungan bersih, pengunjung yang datang selalu ramai biarpun hujan datang, jadi di musim hujan ini penjual martabak ramai pembeli, terlebih saat muludan ini,\" akunya. Sudah 20 tahun Akhlak menjadi pedagang martabak, selama itu pula setiap tahunnya ia selalu mendirikan gerobak martabaknya tersebut di muludan. Sejauh ini, diakui Akhlak, yang membuat muludan semakin unik, meski penjual yang menjajakan dagangan yang sama, namun semuanya tetap mendapatkan keuntungan yang berlebih. \"Sudah rezeki masing-masing, setiap muludan saya selalu berjualan di sini,\" ujarnya. Di pasar malam muludan, pengunjungan tidak hanya disuguhkan dengan wisata kuliner khasnya, beragam permainan menarik layaknya pasar malam pun berkumpul di satu tempat dalam lokasi Muludan ini. Biang lala, Ombak Banyu serta Tongsetan yang paling banyak kedatangan pengunjung. Salah satu pengunjung, Shara Nur mengatakan, dirinya bahkan jauh-jauh datang dari Kuningan untuk menikmati event tahunan tersebut. \"Ini seperti replika sederhananya Ancol, ada biang lala dan juga ombak banyu,\" katanya. Bukan hanya menikmati permainannya, Shara juga memanfaatkan waktu untuk berbelanja item-item fashion di muludan. Dengan harga yang terjangkau, rupanya ia menelusuri satu demi satu tenda-tenda pedagang yang ada di muludan. \"Harganya lebih murah, saya beli beberapa kalung dan gelang etnik, kaos polos juga disini murah banget dan bagus bahannya, asal kita pintar cari aja,\" tuturnya. Selain Shara, warga Cirebon juga tak ingin kalah untuk menikmati berbagai hiburan yang ada di muludan. Seperti Endang misalnya. Warga Kesambi tersebut mengaku sudah lebih dari tiga kali mengunjungi Muludan. Diakui Endang, yang membuatnya ketagihan untuk terus datang ke Muludan ialah jajanan tahunan yang ada di muludan. \"Kalau hari biasa susah untuk bisa beli manisan, makannya mumpung masih ada Muludan sering sekali main ke sini karena dekat juga dari rumah,\" paparnya. Selain itu, Endang juga memanfaatkan hiburan biang lala untuk sekedar mengabadikan momen bersama teman-teman. \"Yang jadi favorit ya biang lala, teman-teman juga sering main ke sini dan yang paling penting, foto di biang lala saat malam hari karena jadi lebih menarik hasilnya,\" pungkasnya. (novrila mayang pangesti)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: