Muludan Tetap Jadi Daya Tarik Wisatawan

Muludan Tetap Jadi Daya Tarik Wisatawan

CIREBON- Peringatan Maulid Nabi pada 12 Desember mendatang menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat luar kota untuk berkunjung ke Cirebon. Menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Jawa Barat, tak heran bila perayaan Maulid Nabi di Cirebon terasa berbeda bila dibanding kota lain. Pasar rakyat atau yang akrab dikenal dengan istilah Muludan salah satu hal yang membedakan Cirebon dengan kota lain. Bukan sekadar tradisi, Muludan juga menjadi penggerak ekonomi, pariwisata dan budaya yang luar biasa. \"Ini merupakan aset budaya sekaligus potensi ekonomi-pariwisata yang dapat dikembangkan. Apalagi muludan juga dikemas dengan kegiatan wisata religi,\" ujar juru bicara Keraton Kanoman, Hj Ratu Raja Arimbi Nurtina ST. Dijelaskan lebih lanjut, pasar rakyat dan pasar malam Muludan ini merupakan rangkaian awal dari peringatan Maulid Nabi di Cirebon. Setelah itu, berbagai kegiatan dilaksanakan seperti Ngalus, Damel Bekaseman Ulam, Damel Bekaseman Pentil, Ngerik Lilin, Memayu, Damel Pawon, Tawurji, Ngaoem, Mipis, Damel Bumbu Kebuli, Damel Banjir, Ngalusi Bore, Ngose, Mungkus Slawat Alit, Gong Sekati Medal, Nyisir, Nyiram Gong Sekati, Saji Buah, Panjang Mio/Lamaran, Pelat Alit, Awit Muni Gong Sekati, Nyembeleh Mahesa, Nyiram Pecara, Mungkus Slawat Ageng, Nyiram Panjang, Nyisir, Saji Buah dan Panjang Jimat. \"Acara puncak yakni panjang jimat. Panjang jimat dilakukan di Minggu Malam. Karena tahun ini 7 mulud terjadi di Malam Jumat, untuk itu awit muni gong sekati dilakukan di pagi atau siang harinya,\" tutur Ratu Arimbi. Menurutnya, panjang Jimat yang menjadi puncak acara tersebut merupakan tradisi yang sudah berlangsung selama ratusan tahun dan masih dipertahankan sampai sekarang. Acara Panjang Jimat dilakukan di tiga keraton, yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan, serta di makam Sunan Gunung jati. Sementara, salah satu pedagang muludan, Khaerudin (51) mengaku, muludan merupakan kegiatan yang ditunggu. Sebab, melalui muludan, pedagang Pasar Malam keliling dapat menikmati rezeki tahunan tersebut. \"Ini sangat kami tunggu-tunggu. Saya biasanya berdagang keliling, mudah-mudahan muludan kali ini membawa rezeki yang banyak dan berkah,\" kata pria asal Brebes tersebut.(via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: