Waspada, Banyak Ijoan dari Luar Cirebon

Waspada, Banyak Ijoan dari Luar Cirebon

MASYARAKAT diminta lebih hati-hati mengonsumi kerang hijau atau ijoan. Selain memerhatikan cara pengolahannya dengan baik dan benar, warga juga diminta lebih hati-hati saat membeli atau menerima kerang hijau. Kabid Tata Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Cirebon Deden Saepina mengatakan Kerang-kerang yang beredar di Kabupaten Cirebon banyak berasal dari luar daerah. Seperti Brebes, Tegal, Jakarta dan Pangandaran. “Sejauh ini mutu air laut di Kabupaten Cirebon masih di atas ambang mutu,” tuturnya, kemarin. Meski demikian, kata Deden, pihaknya akan mencoba untuk menindaklanjuti masalah tersebut. Dia mengaku, tidak bisa memberikan keterangan secara detail karena bukan yang membidangi. “Yang lebih rinci itu bidangnya pencemaran lingkungan. Yang pasti, setahu saya banyak kerang dari luar Cirebon. Ini agar warga lebih hati-hati. Kami tentu akan menindaklanjuti kasus ini,” terang Deden. Sebelumnya, dua warga meninggal dunia diduga akibat mengonsumsi kerang hijau. Dua korban adalah Farel Setiawan (2) dari Desa Surakarta, Blok 3, Kecamatan Suranenggala, dan Kamiri (53) warga Desa Suranenggala Lor. Menurut keterangan ayah Farel, Sidik, dirinya menerima kerang hijau dari tetangganya. Saat itu tetangganya dikirimi dua kantong besar kerang hijau dari AW (32) warga Suranenggala Kulon. “Itu tidak beli, jadi tetangga dapat dua kantong, lalu ngasi ke saya satu kantong,” ujar Sidik. Setelah diterima, kerang tersebut kemudian dibersihkan dan dimasak sekitar pukul 17.00 WIB dengan bumbu cabai dan bawang. Sekitar pukul 17.30 WIB, hidangan kerang hijau pun kemudian disantap satu keluarga, sementara tetangganya yang sudah memasak lebih awal, rupanya mengirimkan lagi hasil masakannya ke tetangga tetangga lainnya. “Mulai kerasa pusing dan mual-mual itu jam setengah delapan malam, termasuk anak saya. Sekitar jam sembilan dibawa ke bidan tapi kondisinya sudah kritis lalu dirujuk ke puskesmas. Tapi di perjalanan meninggal karena gak kuat. Saya sendiri saat itu di rumah karena kondisinya sama, mual-mual dan pusing,” ujar Sidik kepada Radar. Yang membuat pihak keluarga yakin kalau penyebab musibah tersebut adalah dari kerang hijau adalah saat kerang hijau tersebut diberikan kepada kucing. Kucing yang memakan kerang, baik yang mentah maupun yang sudah dimasak, juga bertumbangan. “Pihak pemdes polisi juga ke kucing, kucingnya kejang-kejang dan langsung mati,” beber Rasinah, bibi Farel. (sam/dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: