Fraksi PKB Kecewa, Tambahan Anggaran Keagamaan Ditolak

Fraksi PKB Kecewa, Tambahan Anggaran Keagamaan Ditolak

KUNINGAN - Usulan penambahan anggaran keagamaan yang disampaikan Fraksi PKB dalam pandangan umumnya, ternyata tidak direspons Bupati Acep Purnama. Dalam jawaban bupatinya belum lama ini, sama sekali tidak menanggapi usulan tersebut. Padahal Kuningan punya visi MAS yang di dalamnya agamis. Menurut Ketua F-PKB H Ujang Kosasih, jawaban bupati dinilai tidak lengkap. “Tidak menjawab semua harapan fraksi-fraksi, termasuk fraksi PKB. Kami mengusulkan agar anggaran keagaman ditambah. Seperti untuk MD, TK, pemberdayaan pesantren dan pemberdayaan masyarakat sekitar pesantren,” kata Ujang, Jumat (23/12). Menurutnya, ketika terjadi pertarungan antara kaum Islam radikal dengan ideologis di tingkat pusat, pemerintah buru-buru menggandeng ponpes dan para kiai untuk menyejukkan umat. Bukan hanya di level pusat, tapi juga merambah sampai ke daerah. Para kiai dan ponpes pun bersedia untuk menyejukkan umat. “Tapi sudahkah pemerintah memberikan perhatian kepada pemberdayaan ponpes? Perhatian kepada pemberdayaan masyarakat sekitar ponpes? Kami sudah sampaikan dalam PU, tapi enggak dijawab sama bupati,” ketusnya. Ujang mengakui, selama ini kegiatan keagamaan sudah berjalan. Penganggarannya pun ada, namun masih jauh dari harapan dalam upaya pencapaian misi visi Kuningan agamis serta mewujudkan keseimbangan duniawi dan ukhrawi. Untuk itu pihaknya mengajukan penambahan anggaran untuk sejumlah nomenklatur keagamaan.“Disadari atau tidak, guru ngaji di musala-musala, di tajug-tajug dan TPA-TPA, adalah warga bangsa Indonesia, warga Kuningan, yang punya andil besar terhadap kondusivitas dan pendidikan akhlak,” sindirnya. Tidak berlebihan, bagi Ujang, apabila meminta para guru ngaji untuk diperhatikan. Pihaknya bersyukur para ketua RT dan RW bisa menerima insentif yang bisa dirasakan manfaatnya. “Apa sulitnya sih beri juga insentif untuk guru ngaji agar mereka semakin semangat dalam menjalankan tugas keagamaannya,” kata Ujang. Saat Ujang memberikan keterangan pers, terlihat pemandangan yang tidak biasa. Gedung DPRD kedatangan aparat kepolisian. Kasatreskrim beserta Kanit Tipikor langsung menghampiri ruang ketua DPRD Rana Suparman. Kurang dari satu jam, mereka terlibat pembicaraan tertutup dengan Rana. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: