MotoGP, Rookie Mulai Berani Bermimpi
SEJAK Casey Stoner meninggalkan Ducati pada akhir musim 2010, balapan MotoGP hanya didominasi dua tim pabrikan, Yamaha dan Honda. Namun musim 2016 memberikan warna lain karena ada sembilan rider berbeda memenangi lomba, termasuk dua pembalap dari tim satelit. Fakta ini membuat para rookie yang akan membalap musim depan lebih berani “bermimpi”. Ada empat rookie yang ada di grid MotoGP musim depan. Mereka adalah juara Moto2 dua musim terakhir Johann Zarco, yang akan mengisi liner Yamaha Tech 3 bersama rivalnya di Moto2, Jonas Folger. Kemudian peringkat ketiga Moto2 2016 Alex Rins yang membalap untuk Suzuki dan Sam Lowes di Aprilia. Banyak para fans MotoGP berharap Zarco lah yang mengisi line-up pembalap tim pabrikan Suzuki. Mengingat performa tim pabrikan Hamamatsu tersebut sedang meningkat signifikan. Bersama Maverick Vinales, tim Suzuki Ecstar merebut satu kemenangan, dan empat podium. Tentu akan lebih pas jika juara dunia Moto2 mendapat kesempatan bertarung di tim pabrikan. Namun Suzuki ternyata punya pertimbangan tersendiri. \'\'Rins adalah pembalap muda dan bertalenta. Riding style-nya juga cocok dengan motor Suzuki,\'\' ucap Bos Suzuki Ecstar Davide Brivio. Soal umur Rins memang lebih muda lima tahun ketimbang Zarco. Suzuki sebenarnya juga menempatkan nama Zarco pada whislist-nya. Bahkan namanya sudak dimasukkan line-up balap tim Suzuka 8 Hours. Namuan pada akhirnya Suzuki memilih Rins. \'\'Memang keputusan yang sulit (memilih antara Zarco dan Rins),\'\' sebutnya. Rins sendiri mengaku, tekanan pada dirinya akan sangat berat musim depan. Kondisi tersebut disebabkan torehan gemilang yang dibuat Vinales sepanjang musim 2016. Sebuah kemenangan monumental Suzuki sejak 2007 atau setelah kembali MotoGP pada 2014. \'\'Aku menggantikannya (Vinales) di Suzuki, dan ini, suka atau tidak, aku harus meraih hasil lebih baik (dari dia), yang sama sekali jauh dari kata buruk,\'\' ucap Rins dilansir Motorpsort. Rins memulai langkahnya di Suzuki dengan kisah pahit. Mengalami kecelakan di uji coba pertama di Valencia dan mengalami cedera cukup parah. Pembalap 21 tahun tersebut terpaksa absen di uji coba kedua di Jerez, sepekan kemudian. Saar ini kondisinya terus membaik dan dilaporkan sudah mulai berlatih fisik. Soal peluangnya mengulang kembali pertarungannya dengan Vinales seperti ketika di Moto2, Rins menyatakan situasinya kini berbeda. Karena motor MotoGP memiliki sistem elektronik lebih rumit. Selain itu Vinales sudah langsung tampil cepat di uji coba Valencia. \'\'Dia beradaptasi dengan cepat di Valencia dan (uji coba privat Yamaha) di Malaysia. Jadi aku juga berharap bisa beradaptasi dengan cepat,\'\' tandasnya. Di tempat terpisah, Zarco percaya kondisi balapan yang sulit diprediksi seperti musim 2016, memberi peluang bagi para rookie untuk mendapat hasil terbaik. Dua pembalap satelit sukses merebut podium tertinggi di musim ini. Mereka adalah rider LCR-Honda Cal Crutchlow yang menjuarai GP Republik Ceko, dan Australia. Kemudian Jack Miller (Mrc VDS-Honda) di Assen, Belanda. Fakta itu membesarkan hari Zarco. Ditanya apakah musim depan dia bisa melakukan selebrasi backflip seperti dilakukannya setiap kali menjuarai lomba di Moto2? Zarco mengaku tak yakin. \'\'Pertanyaan bagus tapi aku tidak tahu,\'\' ucapnya dilansir Autosport. Gaya balap rider Prancis tersebut sering disebut-sebut mirip Jorge Lorenzo. Jadi meski sudah sempat turun uji coba bersama Suzuki di Motegi pertengahan tahun ini akhirnya Zarco mendarat di Tech 3 yang menggunakan mesin Yamaha. Untuk kali pertama dia menggeber Yamaha M1 di Valencia dan mengaku mencontoh banyak gaya balap Lorenzo saat itu. \'\'Aku belajar dari Lorenzo dan (Dani) Pedrosa. Mereka adalah referensi terbaik untuk gaya balap yang smooth. Datang dari Moto2, gaya balap yang smooth adalah yang terbaik untuk dipelajari,\'\' tandasnya. Di Malaysia, rider Prancis tersebut juga kembali turun dalam uji coba privat Yamaha. Dengan regulasi baru yang tak banyak berubah plus pelarangan winglet untuk motor MotoGP musim depan, Zarco percaya peluangnya untuk bertarung dengan rider-rider pabrikan cukup besar. \'\'Tahun ini di MotoGP ada sembilan pemenang berbeda dan ini memberikan para pendatang baru harapan besar. Jadi menurutku aku harus tetap menikmatinya dan terus bermimpi. Karena kau tidak akan tahu (apa yang mungkin terjadi),\'\' yakinnya. (cak)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: